Jerman Tiba-tiba Ancam China, Ada Apa?
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Pemerintah Jerman tiba-tiba mengancam China dengan sanksi selama pertemuan blok Uni Eropa di Brussels.
Ancaman ini ternyata dipicu oleh oleh laporan intelijen bahwa Beijing memberikan dukungan militer kepada Moskow di tengah perang Rusia-Ukraina.
Menjelang pertemuan blok Uni Eropa pada hari Senin, seorang pejabat senior Uni Eropa mengindikasikan bahwa laporan dari sumber intelijen menunjukkan adanya pabrik di China yang memproduksi pesawat nirawak yang dikirim ke Rusia.
Sumber yang tidak disebutkan namanya itu menggambarkan tuduhan tersebut meyakinkan dan kredibel tetapi mengakui tidak ada bukti yang jelas tentang kerja sama militer langsung antara China dan Rusia.
Ancaman Jerman disampaikan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock. Dia mengatakan blok Uni Eropa akan mengambil tindakan jika kerja sama China dan Rusia terkonfirmasi.
“Kami memberlakukan sanksi lebih lanjut terhadap Iran dan juga memperjelas hal ini terkait bantuan pesawat nirawak China, karena hal ini juga harus dan akan memiliki konsekuensi,” kata Baerbock, tanpa memberikan perincian lebih lanjut, seperti dikutip Russia Today, Selasa (19/11/2024).
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga mempertimbangkan masalah tersebut, memperingatkan Beijing agar tidak membuat “kesalahan besar” dan menekankan pentingnya mengirim pesan ke China untuk mencegah eskalasi.
China telah menolak tuduhan tersebut sebagai “spekulasi dan fitnah yang tidak berdasar", bersikeras bahwa mereka menangani ekspor produk militer dengan bijaksana dan bertanggung jawab.
“Kami tidak pernah menyediakan senjata mematikan kepada pihak mana pun dalam konflik, dan secara ketat mengontrol ekspor pesawat nirawak militer dan penggunaan ganda sesuai dengan hukum dan peraturan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian.
Ancaman ini ternyata dipicu oleh oleh laporan intelijen bahwa Beijing memberikan dukungan militer kepada Moskow di tengah perang Rusia-Ukraina.
Menjelang pertemuan blok Uni Eropa pada hari Senin, seorang pejabat senior Uni Eropa mengindikasikan bahwa laporan dari sumber intelijen menunjukkan adanya pabrik di China yang memproduksi pesawat nirawak yang dikirim ke Rusia.
Sumber yang tidak disebutkan namanya itu menggambarkan tuduhan tersebut meyakinkan dan kredibel tetapi mengakui tidak ada bukti yang jelas tentang kerja sama militer langsung antara China dan Rusia.
Ancaman Jerman disampaikan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock. Dia mengatakan blok Uni Eropa akan mengambil tindakan jika kerja sama China dan Rusia terkonfirmasi.
“Kami memberlakukan sanksi lebih lanjut terhadap Iran dan juga memperjelas hal ini terkait bantuan pesawat nirawak China, karena hal ini juga harus dan akan memiliki konsekuensi,” kata Baerbock, tanpa memberikan perincian lebih lanjut, seperti dikutip Russia Today, Selasa (19/11/2024).
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga mempertimbangkan masalah tersebut, memperingatkan Beijing agar tidak membuat “kesalahan besar” dan menekankan pentingnya mengirim pesan ke China untuk mencegah eskalasi.
China telah menolak tuduhan tersebut sebagai “spekulasi dan fitnah yang tidak berdasar", bersikeras bahwa mereka menangani ekspor produk militer dengan bijaksana dan bertanggung jawab.
“Kami tidak pernah menyediakan senjata mematikan kepada pihak mana pun dalam konflik, dan secara ketat mengontrol ekspor pesawat nirawak militer dan penggunaan ganda sesuai dengan hukum dan peraturan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian.