10 Agresi Militer Terhadap Target Sipil Paling Brutal di Dunia

Minggu, 29 November 2020 - 06:27 WIB
loading...
A A A
The Harrying of the North adalah sejumlah kampanye yang dilakukan William Sang Penakluk pada musim dingin 1069–70 untuk menaklukkan Inggris utara termasuk dalam hal ini orang-orang Normandia. Dalam kampanye The Harrying Of The North seluruh desa dihancurkan dan penghuninya dibunuh, ternak disembelih, dan gudang makanan hancur. (Baca juga: 10 Situs Dunia Paling Banyak Dikunjungi)

Operasi bumi hangus ini adalah salah satu episode penaklukan yang menentukan, tidak hanya dari sudut pandang militer-politik tetapi juga dalam hal bagaimana ia telah membentuk persepsi modern orang Normandia sebagai kelas prajurit yang kejam dan tanpa ampun. Beberapa cendekiawan menyebut kampanye itu merupakan tindakan genosida, meski sejumlah kalangan juga meragukan hal itu.

4. Pengepungan Jerusalem (1095)

10 Agresi Militer Terhadap Target Sipil Paling Brutal di Dunia


Siege of Jerusalem (Pengepungan Yerusalem) merujuk pada beberapaperistiwa bersejarah, tiga di antaranya (587 SM, 707 M, 1187) juga disebut Kejatuhan Yerusalem. Kasus pengepungan paling buruk terjadi pada pertempuran klimaks Perang Salib I.

Dimulai pada 1095 oleh Paus Urban II yang mengutuk penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di Tanah Suci, puluhan ribu orang Eropa Barat mengalir ke Timur Tengah seperti banjir, membantai siapa saja yang menghalangi mereka, tentara atau warga sipil.

Menghadapi sedikit perlawanan, gelombang tentara salib akhirnya membentur tembok Yerusalem pada 7 Juni 1099. Setelah sekitar satu bulan, tentara salib akhirnya masuk ke kota dan pembantaian dimulai .

5. Pengepungan Changchun (23 Mei 1948)

10 Agresi Militer Terhadap Target Sipil Paling Brutal di Dunia


Pada 23 Mei 1948, Tentara Pembebasan Rakyat mulai mengepung kota Changchun di China Timur Laut yang saat itu coba dipertahankan pasukan Nasionalis. Tidak ingin mencoba memaksa masuk ke kota, pihak Komunis dengan sengaja membuat strategi agar sekitar 370.000 warga sipil terserang kelaparan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1064 seconds (0.1#10.140)