Wabah Paksa Rusia Gelar Peringatan Hari Kemenangan Lebih Sederhana

Sabtu, 09 Mei 2020 - 18:01 WIB
loading...
Wabah Paksa Rusia Gelar...
Helikopter pengangkut Mi-26 dan helikopter militer Mi-8 terbang dalam formasi selama parade udara pada Hari Kemenangan di Moskow, Rusia. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Rusia memperingati 75 tahun sejak Soviet menang melawan Nazi Jerman pada Perang Dunia II pada Sabtu (9/5).

Namun wabah virus corona telah memaksa Rusia mengurangi skala perayaan itu jadi lebih sederhana.

Dengan tingkat infeksi corona yang terus bertambah, Presiden Vladimir Putin bulan lalu menunda perayaan Hari Kemenangan yang biasanya menggelar parade besar di Lapangan Merah yang menampilkan peralatan militer paling canggih, hingga tanggal yang belum dapat dipastikan.

Pada beberapa tahun sebelumnya, Putin dengan bangga mengawasi tank-tank Rusia yang berkonvoi di sepanjang lapangan dengan para pemimpin dunia di sampingnya. Namun survei terbaru menunjukkan tingkat popularitas Putin di level terendah dalam lebih dari dua dekade dan ekonomi terus melemah.

Putin menganggap perayaan Hari Kemenangan sebagai sesuatu yang suci bagi rakyat Rusia tapi acara publik yang besar terlalu berisiko selama pandemi. Hingga Jumat (8/5), Rusia melaporkan 187.859 kasus corona dan 1.723 orang meninggal dunia.

Dalam perayaan yang lebih sederhana, Putin akan meletakkan karangan bunga di bekas medan perang Eternal Flame, di luar dinding Kremlin dan memberikan pidato.

“Kembang api akan dinyalakan di penjuru Rusia saat sebagian besar negara itu masih lockdown,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia.

Angkatan udara Rusia akan terbang di atas lebih dari 47 kota, serta di pangkalan militer di Suriah, dengan iringan sejumlah jet dan helikopter, termasuk jet tempur siluman Sukhoi Su-57 yang menjadi pesawat tercanggih Rusia.

Prosesi publik mengenang partisipasi Soviet dalam perang itu biasanya digelar pada 9 Mei. Namun kini acara digelar online dengan sejumlah orang mengunggah foto anggota keluarga dan menceritakan kisah perang mereka.

Pada malam perayaan, Putin mengirim surat ucapan selamat pada banyak pemimpin bekas republik Soviet, serta pada pemimpin Inggris, Amerika Serikat (AS) dan Prancis.

Dalam pesan untuk para pemimpin asing, Putin menyatakan negara-negara mereka harus membangun kerja sama dengan Uni Soviet dan Sekutu saat hubungan Moskow dan Barat masih memanas.

“Ini pengalaman kerja sama tak ternilai yang sangat dibutuhkan bahkan sekarang,” tulis Putin pada Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson. (Baca Juga: Apakah Membayar Zakat di Bulan Ramadhan Lebih Utama dari Bulan Lainnya?)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)