Fobia Pemimpin Pemberani: Jenghis Khan Takut Anjing, Caesar Takut Petir
loading...
A
A
A
Menurut legenda dan beberapa cerita dari Secret History of the Mongols, Jenghis Khan hanya takut pada tiga hal: ibunya, istrinya, dan anjing. Ketika Jenghis Khan masih berusia delapan tahun dan masih bernama Temujin, ayahnya, Yesugei, bertemu dengan seorang pria di padang rumput bernama Dei-Tsetsen. Dei-Tsetsen memiliki seorang putri bernama Borte yang satu tahun lebih tua dari Jenghis.
Mereka pun menjodohkan keduanya. Yesugei meninggalkan Jenghis dengan calon mertuanya untuk mengurangi biaya mahar, memperingatkan mereka bahwa “anakku takut pada anjing. Saudaraku, jangan biarkan anakku ditakuti oleh anjing!" (Baca juga: Tingginya Harga Hunian di Perumahan)
Beberapa orang mengkritik Jenghis Khan karena fobianya terhadap anjing, tetapi ketakutan itu adalah hal yang wajar. Anjing-anjing Mongolia dibesarkan untuk menjadi besar dan ganas, dan terkenal sering menyerang para pelancong yang tidak waspada.
Bahkan bangsa Mongol sendiri menyebut mereka sebagai “makhluk biadab yang besar dan bertulang, berambut panjang dan berbulu, bersuara keras dan ganas," yang harus ditakuti dan dihindari”.
Peter Yang Agung (Takut serangga dan langit-langit tinggi)
Tsar Rusia yang progresif, Peter the Great, dikatakan sangat tidak menyukai kecoak — dia akan melarikan diri dari apartemen atau gedung jika bertemu dengannya. Ketika berkeliling pedesaan, dia akan memastikan rumah-rumah yang akan dia masuki disapu oleh para pelayannya untuk memastikan bahwa mereka bebas dari kecoa.
Peter Agung juga dikatakan memiliki rasa takut pada ruang terbuka, tidak menyukai ruangan lebar dan langit-langit tinggi. Dia menghindari istana besar saat berada di luar negeri.
Henry VIII (Takut penyakit)