Penyintas Covid-19 akan Didiskualifikasi Jika Mendaftar Jadi Tentara AS

Kamis, 07 Mei 2020 - 15:16 WIB
loading...
Penyintas Covid-19 akan Didiskualifikasi Jika Mendaftar Jadi Tentara AS
Para penyintas Covid-19 dilaporkan akan didiskualifikasi secara langsung saat melamar menjadi tentara Amerika Serikat (AS). Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Para penyintas Covid-19 dilaporkan akan didiskualifikasi secara langsung saat melamar menjadi tentara Amerika Serikat (AS). Menurut memo Perintah Masuk Militer AS (MEPCOM), para penyintas bisa tetap melamar dan mengikuti tes asalkan mendapatkan pengabaian dari cabang militer AS, di mana mereka ingin bergabung.

"Selama wawancara atau pemeriksaan riwayat medis, mereka yang memiliki riwayat Covid-19, yang dikonfirmasi oleh tes laboratorium atau diagnosis dokter, secara permanen didiskualifikasi," bunyi memo tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (7/5/2020).

Menurut media AS, Military Times, mereka telah menerima konfirmasi tentang keaslian memo itu dari juru bicara Pentagon, Jessica Maxwell. Dokumen ini juga memuat panduan tentang cara menangani kasus Covid-19 yang potensial dan dikonfirmasi, dimulai dengan pemeriksaan awal di 65 stasiun Pemrosesan Pemasukan Militer (MEPS).

Berdasarkan memo itu, jika pelamar gagal dalam pemeriksaan awal, di mana mereka menunjukan gejala Covid-19, mereka tidak bisa mengikuti tes lebih lanjut. Tapi, para pelamar dapat kembali dalam 14 hari jika mereka bebas dari gejala dan tidak memiliki diagnosis klinis.

Memo tersebut menuturkan, jika para pelamar sudah terkonfirmasi terinfeksi atau pernah terinfeksi Covid-19, mereka akan langsung didiskulifiasi, kecuali jika mereka mendapatkan pengabaian. Namun, memo itu tidak menjelaskan bagaimana seseorang bisa mendapatkan pengabaian tersebut.

Militer AS tidak mengungkapkan data tentang jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di antara prajurit mereka, karena masalah keamanan. Tetapi, sejumlah media di AS menyebut ada lebih dari 4.000 tentara AS telah dites positif Covid-19, sementara Angkatan Laut AS telah mencatat 1.688 kasus yang dikonfirmasi, dengan delapan kematian.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1267 seconds (0.1#10.140)