Strategi Tipu Muslihat yang Berhasil Memenangkan 8 Peperangan Besar
loading...
A
A
A
Jika itu terjadi, tentara Inggris dengan kapalnya kemudian langsung melepaskan tembakan. Sebuah kapal Inggris yang nantinya berganti nama menjadi H.M. Armed Smack Inverlyon akhirnya berhasil menenggelamkan kapal selama UB-4 pada 1 Februari 1917. (Lihat grafis: Pemilik AL Terbesar di Dunia, Ada yang Lampaui Negara Adidaya)
4. Pertempuran Sungai Hydaspes
Salah satu pertempuran besar yang dimenangkan Alexander Agung adalah Pertempuran Sungai Hydaspes , India pada 326 SM sekaligus menahbiskannya sebagai pemimpin militer terbesar di dunia. Saat melakukan invasi ke India pada 326 SM, pasukan Makedonia pimpinan Alexander Agung pergerakannya terhalang oleh sungai.
Tak kekurangan akal, selama berminggu-minggu, Alexander menyebarkan desas-desus bahwa dia tidak berniat melancarkan serangan sampai musim hujan berakhir dan bahkan pihaknya menimbun biji-bijian dalam jumlah besar untuk persediaan makanan pasukannya dengan mendirikan kemah. Jebakan sudah dipasang. (Baca juga: Biaya Pemakaman Termahal di Dunia, Alexander Agung Rp6,4 Triliun)
Tipu muslihat lain yang dihembuskan Alexander Agung adalah dengan berpura-pura mengatakan, kapal mereka bersiap berlayar menyeberangi sungai. Sementara itu, Alexander secara diam-diam memimpin lebih dari setengah tentaranya menjauh dari kamp dan menyeberangi Hydaspes sekitar 20 mil ke hulu dan melancarkan serangan secara mengejutkan terhadap pasukan India.
5. Pertempuran Cannae
Menyusul serangkaian kekalahan memalukan oleh pasukan Kartago, tentara Romawi berusaha menyusul kembali kekuatannya di dekat desa Cannae di Italia tenggara. Dipimpin oleh konsul Lucius Aemilius Paullus dan Gaius Terentius Varro, Romawi berhasil mengumpulkan sekitar 80.000 tentara pada 2 Agustus 216 SM. (Baca juga: Ini Kekuatan Militer Indonesia Tahun 2020, Kalahkan Australia dan Israel)
Hannibal, salah satu pimpinan Kartago mengantisipasi garis serangan ini dengan menyusupkan saudaranya Hasdrubal dan keponakannya Hanno di sayap Romawi. Manuver pembungkus ganda memungkinkan kavaleri bergerak cepat, termasuk penunggang kuda Numidian dan Celtic yang berpengalaman, untuk mengurung dan menjebak musuh. Sebanyak 15.000 orang dari pihak yang kalah melarikan diri akibat pertumpahan darah terburuk dalam sejarah Romawi ini.
6. Pertempuran Chancellorsville
Pertempuran Chancellorsville merupakan salah satu pertempuran besar di Perang saudara Amerika yang juga merupakan pertempuran utama dari Kampanye Chancellorsville. Pertempuran ini berlangsung dari 30 April hingga 6 Mei 1863 di Spotsylvania County ,Virginia, dekat desa Chancellorsville dan melibatkan antara pasukan Union, Tentara Potomac yang dipimpin Mayjen Joseph Hooker melawan pasukan Konfederasi yang dipimpin oleh Jenderal Robert Lee.
Pertempuran ini berhasil dimenangkan pihak Konfederasi. Kemenangan Konfederasi menunjukkan sifat perang yang mengerikan serta tindakan dramatis yang diambil oleh Robert E. Lee, mengakibatkan kekalahan Union yang menghancurkan dan (secara singkat) pertempuran paling berdarah dalam sejarah Amerika. (Lihat foto: Mengintip Kekuatan Alutsista Satuan Angkatan Air Pusbekangad)
7. Pertempuran Sungai Kalka
Pertempuran Sungai Kalka adalah sebuah pertempuran antara Kekaisaran Mongol melawan koalisi beberapa negara Rus (termasuk Rus Kiev dan Galich) dengan bangsa Cuman, bangsa nomaden di selatan Rusia. Pertempuran ini berlangsung pada 31 Mei 1223 di tepi Sungai Kalka, di kawasan Oblast Donetsk (sekarang wilayah Ukraina).
Pada 1223, sebanyak 30.000 tentara Mongol yang kuat menginvasi tanah Cuman. Mendapat serangan itu, orang Cuman meminta bantuan Rusia. Tentara gabungan Rusia-Cuman yang berjumlah 40.000 bertempur dengan tentara Mongol di tepi Sungai Kalka. (Baca juga: Fakta-Fakta Baru Tembok Besar China Satu Persatu Terungkap)
4. Pertempuran Sungai Hydaspes
Salah satu pertempuran besar yang dimenangkan Alexander Agung adalah Pertempuran Sungai Hydaspes , India pada 326 SM sekaligus menahbiskannya sebagai pemimpin militer terbesar di dunia. Saat melakukan invasi ke India pada 326 SM, pasukan Makedonia pimpinan Alexander Agung pergerakannya terhalang oleh sungai.
Tak kekurangan akal, selama berminggu-minggu, Alexander menyebarkan desas-desus bahwa dia tidak berniat melancarkan serangan sampai musim hujan berakhir dan bahkan pihaknya menimbun biji-bijian dalam jumlah besar untuk persediaan makanan pasukannya dengan mendirikan kemah. Jebakan sudah dipasang. (Baca juga: Biaya Pemakaman Termahal di Dunia, Alexander Agung Rp6,4 Triliun)
Tipu muslihat lain yang dihembuskan Alexander Agung adalah dengan berpura-pura mengatakan, kapal mereka bersiap berlayar menyeberangi sungai. Sementara itu, Alexander secara diam-diam memimpin lebih dari setengah tentaranya menjauh dari kamp dan menyeberangi Hydaspes sekitar 20 mil ke hulu dan melancarkan serangan secara mengejutkan terhadap pasukan India.
5. Pertempuran Cannae
Menyusul serangkaian kekalahan memalukan oleh pasukan Kartago, tentara Romawi berusaha menyusul kembali kekuatannya di dekat desa Cannae di Italia tenggara. Dipimpin oleh konsul Lucius Aemilius Paullus dan Gaius Terentius Varro, Romawi berhasil mengumpulkan sekitar 80.000 tentara pada 2 Agustus 216 SM. (Baca juga: Ini Kekuatan Militer Indonesia Tahun 2020, Kalahkan Australia dan Israel)
Hannibal, salah satu pimpinan Kartago mengantisipasi garis serangan ini dengan menyusupkan saudaranya Hasdrubal dan keponakannya Hanno di sayap Romawi. Manuver pembungkus ganda memungkinkan kavaleri bergerak cepat, termasuk penunggang kuda Numidian dan Celtic yang berpengalaman, untuk mengurung dan menjebak musuh. Sebanyak 15.000 orang dari pihak yang kalah melarikan diri akibat pertumpahan darah terburuk dalam sejarah Romawi ini.
6. Pertempuran Chancellorsville
Pertempuran Chancellorsville merupakan salah satu pertempuran besar di Perang saudara Amerika yang juga merupakan pertempuran utama dari Kampanye Chancellorsville. Pertempuran ini berlangsung dari 30 April hingga 6 Mei 1863 di Spotsylvania County ,Virginia, dekat desa Chancellorsville dan melibatkan antara pasukan Union, Tentara Potomac yang dipimpin Mayjen Joseph Hooker melawan pasukan Konfederasi yang dipimpin oleh Jenderal Robert Lee.
Pertempuran ini berhasil dimenangkan pihak Konfederasi. Kemenangan Konfederasi menunjukkan sifat perang yang mengerikan serta tindakan dramatis yang diambil oleh Robert E. Lee, mengakibatkan kekalahan Union yang menghancurkan dan (secara singkat) pertempuran paling berdarah dalam sejarah Amerika. (Lihat foto: Mengintip Kekuatan Alutsista Satuan Angkatan Air Pusbekangad)
7. Pertempuran Sungai Kalka
Pertempuran Sungai Kalka adalah sebuah pertempuran antara Kekaisaran Mongol melawan koalisi beberapa negara Rus (termasuk Rus Kiev dan Galich) dengan bangsa Cuman, bangsa nomaden di selatan Rusia. Pertempuran ini berlangsung pada 31 Mei 1223 di tepi Sungai Kalka, di kawasan Oblast Donetsk (sekarang wilayah Ukraina).
Pada 1223, sebanyak 30.000 tentara Mongol yang kuat menginvasi tanah Cuman. Mendapat serangan itu, orang Cuman meminta bantuan Rusia. Tentara gabungan Rusia-Cuman yang berjumlah 40.000 bertempur dengan tentara Mongol di tepi Sungai Kalka. (Baca juga: Fakta-Fakta Baru Tembok Besar China Satu Persatu Terungkap)