Terus Jadi Target Serangan, AS Ancam Tutup Kedubesnya di Baghdad

Selasa, 29 September 2020 - 01:18 WIB
loading...
Terus Jadi Target Serangan, AS Ancam Tutup Kedubesnya di Baghdad
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad. FOTO/Reuters
A A A
BAGHDAD - Amerika Serikat (AS) telah memberi tahu pemerintah Irak dan mitra diplomatiknya bahwa mereka merencanakan penarikan penuh personel kedutaan besar AS di Baghdad. Langkah ini diambil karena kedubes AS di Baghdad kerap menjadi sasaran serangan rudal yang dilancarkan kelompok milisi yang didukung Iran.

“Washington telah membuat persiapan untuk menarik diplomat dari Irak, setelah memperingatkan Baghdad bahwa mereka dapat menutup kedutaannya,” kata dua pejabat Irak dan dua diplomat Barat, seperti dilaporkan Reuters, Senin (28/9).

(Baca: AS Tarik 2.200 Pasukan dari Irak )

Pasca terbunuhnya komandan senior Iran Qasem Soleimani di luar bandara Baghdad pada Januari silam, frekuensi serangan roket dan bom skala kecil ke Kedubes AS dan pangkalan militer Irak yang menampung pasukan koalisi pimpinan AS, memang terus meningkat. Sepanjang tahun ini, tercatat dua prajurit AS, seorang warga Inggris, dan beberapa anggota pasukan keamanan Irak tewas akibat serangan roket yang dikaitkan dengan milisi pro Iran.

Banyak pihak di Irak khawatir, penarikan diplomat dan penutupan Kedubes AS di Baghdad akan mengubah Irak menjadi arena pertempuran. "Kami berharap pemerintah Amerika akan mempertimbangkannya kembali," kata Ahmed Mulla Talal, juru bicara Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi, seperti dikutip dari Washington Post.

"Ada kelompok penjahat yang mencoba untuk menggoyahkan hubungan ini, dan menutup kedutaan akan mengirimkan pesan negatif kepada mereka," lanjut al-Kadhimi. Menurut seorang pejabat yang mengetahui masalah tersebut, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo memberi tahu Kadhimi tentang rencana tersebut pada Sabtu malam.

(Baca: Perang Irak di Era Khalifah Umar bin Khatab Bukan Perang Agama )

Jika benar Washington mengambil langkah tersebut, penutupan kedutaan diperkirakan akan memakan waktu 90 hari. “Ini akan memberi Washington kesempatan untuk menilai kembali keputusan tersebut,” ucap seorang diplomat yang mengetahui situasi tersebut.

Sementara seorang pejabat Irak mengatakan, pemerintah AS meminta tindakan yang lebih kuat terhadap milisi pro Iran. Hal ini menunjukkan bahwa penutupan Kedubes AS di Baghdad dapat dicegah, jika otoritas Irak bisa menwujudkan keinginan Washington tersebut. Tujuh belas tahun setelah invasi pimpinan AS ke Irak, Kedubes AS di Baghdad telah berkembang menjadi salah satu pos terdepan misi diplomatik AS.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1440 seconds (0.1#10.140)