AS Tarik 2.200 Pasukan dari Irak
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengurangi kehadiran pasukannya di Irak dari 5.200 menjadi 3.000 tentara pada bulan ini.
"Kami terus mengembangkan program kapasitas mitra kami yang memungkinkan pasukan Irak dan memungkinkan kami mengurangi jejak kami di Irak," kata Kepala Komando Pusat AS, Frank McKenzie, dalam kunjungannya ke Irak seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (10/9/2020).
AS menginvasi Irak pada 2003 dan meninggalkan negara itu pada 2011. Namun, kemudian AS kembali ke Irak pada 2014 setelah ISIS menguasai sebagian besar negara tersebut.(Baca juga: Siapa Pun Pemenang Pemilu, Pasukan AS Tetap Ditarik dari Timur Tengah )
"Sebagai pengakuan atas kemajuan besar yang telah dibuat pasukan Irak dan dalam konsultasi serta koordinasi dengan pemerintah Irak dan mitra koalisi kami, Amerika Serikat telah memutuskan untuk mengurangi kehadiran pasukan kami di Irak dari sekitar 5.200 menjadi 3.000 tentara selama bulan September," kata McKenzie.
Diungkapkan oleh McKenzie pasukan AS yang tersisa nantinya akan terus menasihati dan membantu pasukan keamanan Irak saat mereka berusaha membasmi pejuang ISIS.
"Keputusan AS adalah demonstrasi yang jelas dari komitmen berkelanjutan kami untuk tujuan akhir, yaitu pasukan keamanan Irak yang mampu mencegah kebangkitan ISIS dan mengamankan kedaulatan Irak tanpa bantuan eksternal," ujarnya.
"Perjalanannya sulit, pengorbanannya besar, tetapi kemajuannya signifikan," ia menambahkan.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan pengurangan lebih lanjut pasukan AS dari Irak. Pengumuman itu akan diikuti dengan pengumuman lagi pada beberapa hari mendatang untuk pengurangan pasukan AS di Afghanistan.(Baca juga: Trump Segera Umumkan Pengurangan Pasukan AS di Irak )
AS dan Irak pada bulan Juni menegaskan komitmen mereka untuk pengurangan pasukan Amerika di negara itu dalam beberapa bulan mendatang, tanpa rencana Washington untuk mempertahankan pangkalan permanen atau kehadiran militer permanen.
"Kami terus mengembangkan program kapasitas mitra kami yang memungkinkan pasukan Irak dan memungkinkan kami mengurangi jejak kami di Irak," kata Kepala Komando Pusat AS, Frank McKenzie, dalam kunjungannya ke Irak seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (10/9/2020).
AS menginvasi Irak pada 2003 dan meninggalkan negara itu pada 2011. Namun, kemudian AS kembali ke Irak pada 2014 setelah ISIS menguasai sebagian besar negara tersebut.(Baca juga: Siapa Pun Pemenang Pemilu, Pasukan AS Tetap Ditarik dari Timur Tengah )
"Sebagai pengakuan atas kemajuan besar yang telah dibuat pasukan Irak dan dalam konsultasi serta koordinasi dengan pemerintah Irak dan mitra koalisi kami, Amerika Serikat telah memutuskan untuk mengurangi kehadiran pasukan kami di Irak dari sekitar 5.200 menjadi 3.000 tentara selama bulan September," kata McKenzie.
Diungkapkan oleh McKenzie pasukan AS yang tersisa nantinya akan terus menasihati dan membantu pasukan keamanan Irak saat mereka berusaha membasmi pejuang ISIS.
"Keputusan AS adalah demonstrasi yang jelas dari komitmen berkelanjutan kami untuk tujuan akhir, yaitu pasukan keamanan Irak yang mampu mencegah kebangkitan ISIS dan mengamankan kedaulatan Irak tanpa bantuan eksternal," ujarnya.
"Perjalanannya sulit, pengorbanannya besar, tetapi kemajuannya signifikan," ia menambahkan.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan pengurangan lebih lanjut pasukan AS dari Irak. Pengumuman itu akan diikuti dengan pengumuman lagi pada beberapa hari mendatang untuk pengurangan pasukan AS di Afghanistan.(Baca juga: Trump Segera Umumkan Pengurangan Pasukan AS di Irak )
AS dan Irak pada bulan Juni menegaskan komitmen mereka untuk pengurangan pasukan Amerika di negara itu dalam beberapa bulan mendatang, tanpa rencana Washington untuk mempertahankan pangkalan permanen atau kehadiran militer permanen.
(ber)