Mengintip Cara Taiwan Taklukkan COVID-19 tanpa Lockdown Total

Selasa, 05 Mei 2020 - 12:45 WIB
loading...
A A A
"Sebaliknya, WHO mendukung penyangkalan China terhadap penularan dari manusia ke manusia sampai 21 Januari. Ketika WHO terlihat meremehkan ancaman global, Taiwan mengadopsi langkah-langkah kuat untuk menyaring, menguji, melacak kontak, dan menegakkan karantina," bunyi laporan tersebut.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen juga mendapat pujian karena kepemimpinannya yang menentukan selama krisis coronavirus.

"Kembali pada bulan Januari, pada tanda pertama penyakit baru, dia (Tsai) memperkenalkan 124 langkah untuk memblokir penyebaran (COVID-19), tanpa harus menggunakan penguncian yang menjadi hal biasa di tempat lain," bunyi laporan yang diterbitkan Majalah Forbes.

Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) Maret lalu mengatakan pemerintah Taiwan menerapkan pembelajaran dari pengalamannya dengan wabah SARS 2003.

"Tim pejabat yang terlatih dan berpengalaman dengan cepat mengenali krisis dan mengaktifkan struktur manajemen darurat untuk mengatasi wabah yang muncul ... Melalui pengakuan awal krisis, pengarahan harian kepada publik, dan pesan kesehatan yang sederhana, pemerintah dapat meyakinkan kembali publik dengan memberikan informasi yang tepat waktu, akurat, dan transparan mengenai epidemi yang berkembang," lanjut laporan itu.

"Taiwan adalah contoh bagaimana masyarakat dapat merespons dengan cepat terhadap krisis dan melindungi kepentingan warganya."

Beberapa pakar kesehatan internasional memuji Taiwan karena persiapan cepat dan intervensi awal atas pandemi COVID-19.

"Karena pelajaran keras yang dipelajari Taiwan selama epidemi SARS pada 2003, itu lebih siap untuk wabah coronavirus daripada banyak negara lain," kata Dr Chunhuei Chi, seorang profesor kesehatan masyarakat di Oregon State University di AS.

Pemerintah Taiwan memberlakukan larangan perjalanan pada pengunjung dari China, Hong Kong dan Makau segera setelah jumlah kasus virus korona mulai meningkat di daratan China.

Mengantisipasi tingginya permintaan akan masker pada akhir Januari, pemerintah Taiwan mulai menjatah pasokan masker yang ada. Warga Taiwan sekarang dapat pergi ke toko obat yang ditunjuk di seluruh pulau itu untuk berbaris dan membeli masker dalam jumlah tertentu setiap minggu. Chi menunjukkan bahwa kebijakan ini juga telah digandakan di negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Prancis.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1197 seconds (0.1#10.140)