Rukun dengan Putin Dikritik, Donald Trump Mengaku Bingung
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku bingung karena rukun dengan Presiden Rusia Vladimir Putin justru dikritik banyak pihak. Dia menyampaikan hal tersebut selama pidato kampanye di Bemidji, Minnesota pada hari Jumat.
"Tidak apa-apa untuk menjalin hubungan. Anda tidak harus pergi berperang. Kami tidak harus kehilangan tentara kami yang hebat. Kami tidak harus melakukannya. Itu bagus. Jika saya cocok dengan Putin, seseorang berkata 'Dia rukun dengan Putin!' Dan saya berkata pada diri saya sendiri, 'Tapi bukankah itu hal yang baik?' Apakah itu buruk?," kata Trump, seperti dikutip Sputniknews, Sabtu (19/9/2020). (Baca: Jelang Pilpres AS, Trump Digoyang Tuduhan Pelecehan Seks Baru )
Mengutip klaim Direktur FBI Christopher Wray tentang dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS sehari sebelumnya, Trump berkata; "Baiklah, kita lanjut lagi—Rusia, Rusia, Rusia. Bagaimana dengan China? Bagaimana dengan Korea Utara? Bagaimana dengan Iran? Mereka tidak sebutkan orang lain. Narasinya sepertinya Rusia."
"Jutaan panggilan telepon dilakukan," lanjut Trump sambil menunjuk dirinya sendiri. "Tidak satu pun ke Rusia. Jutaan panggilan telepon diterima—tidak satu pun dari Rusia."
Pada saat yang sama, Trump mencatat bahwa tidak pernah ada orang yang sekeras dirinya terhadap Rusia dengan menjatuhkan sanksi.(Baca juga: FBI Bongkar Cara Rusia Rusak Kampanye Joe Biden )
AS akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada 3 November 2020. Trump, calon presiden petahana Partai Republik akan bersaing dengan calon presiden Partai Demokrat Joe Biden.
Amerika Serikat sebelumnya menuduh Rusia ikut campur dalam proses politiknya, khususnya, selama pilpres 2016. Moskow secara konsisten membantah tuduhan itu, menuntut agar ditunjukkan fakta yang valid.
"Tidak apa-apa untuk menjalin hubungan. Anda tidak harus pergi berperang. Kami tidak harus kehilangan tentara kami yang hebat. Kami tidak harus melakukannya. Itu bagus. Jika saya cocok dengan Putin, seseorang berkata 'Dia rukun dengan Putin!' Dan saya berkata pada diri saya sendiri, 'Tapi bukankah itu hal yang baik?' Apakah itu buruk?," kata Trump, seperti dikutip Sputniknews, Sabtu (19/9/2020). (Baca: Jelang Pilpres AS, Trump Digoyang Tuduhan Pelecehan Seks Baru )
Mengutip klaim Direktur FBI Christopher Wray tentang dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS sehari sebelumnya, Trump berkata; "Baiklah, kita lanjut lagi—Rusia, Rusia, Rusia. Bagaimana dengan China? Bagaimana dengan Korea Utara? Bagaimana dengan Iran? Mereka tidak sebutkan orang lain. Narasinya sepertinya Rusia."
"Jutaan panggilan telepon dilakukan," lanjut Trump sambil menunjuk dirinya sendiri. "Tidak satu pun ke Rusia. Jutaan panggilan telepon diterima—tidak satu pun dari Rusia."
Pada saat yang sama, Trump mencatat bahwa tidak pernah ada orang yang sekeras dirinya terhadap Rusia dengan menjatuhkan sanksi.(Baca juga: FBI Bongkar Cara Rusia Rusak Kampanye Joe Biden )
AS akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada 3 November 2020. Trump, calon presiden petahana Partai Republik akan bersaing dengan calon presiden Partai Demokrat Joe Biden.
Amerika Serikat sebelumnya menuduh Rusia ikut campur dalam proses politiknya, khususnya, selama pilpres 2016. Moskow secara konsisten membantah tuduhan itu, menuntut agar ditunjukkan fakta yang valid.
(min)