Sebut Tentaranya Diancam, Myanmar Bantah Pengakuan Kekejaman Rohingya

Kamis, 10 September 2020 - 07:10 WIB
loading...
Sebut Tentaranya Diancam,...
Dua prajurit Myanmar Zaw Naing Tun (kiri) dan Myo Win Tun mengakui pembantaian penduduk desa Rohingya di negara bagian Rakhine. Foto/The Times
A A A
NAYPYIDAW - Juru bicara militer Myanmar membantah pengakuan prajuritnya dan menyebutnya sebagai pemaksaan yang dilakukan oleh pemberontak Tentara Arakan (Arakan Army/AA). Ia mengatakan bahwa pengakuan yang direkam dalam video terkait kekejaman terhadap Muslim Rohingya selama penyisiran tentara di desa mereka pada tahun 2017 adalah tidak benar.

Juru bicara militer Myanmar Mayjen Zaw Min Tun mengatakan para pejabat telah meninjau video tersebut. Video itu direkam ketika dua prajurit itu ditangkap dan ditahan oleh pasukan pemberontak, dan menyimpulkan bahwa pernyataan mereka salah.

“Ada kemungkinan mereka memberikan kesaksian karena takut dibunuh oleh pasukan musuh,” ujarnya kepada RFA.

“Kami juga telah menyelidiki pengakuan dari video AA, jadi kami dapat secara singkat mengonfirmasi bahwa apa yang mereka nyatakan tidak benar,” tambahnya seperti dikutip dari RFA, Kamis (10/9/2020).

Zaw Min Tun kemudian mendesak masyarakat internasional untuk mengembalikan pasangan tersebut ke Myanmar sehingga pihak berwenang dapat menyelidiki dan menuntut mereka di sana.

"Baik militer dan pemerintah telah mengumumkan penyelidikan dan penyelidikan yang sedang berlangsung terkait konflik di negara bagian Rakhine, sehingga para prajurit ini dapat memberikan kesaksian mereka di Myanmar," katanya. Kedua prajurit ini harus ditransfer ke pemerintah Myanmar.(Baca juga: Viral, Tentara Myanmar Siksa 5 Pria yang Dituduh Pemberontak )

Juru bicara Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Fadi El Abdallah merujuk pertanyaan tentang penyelidikan itu ke Kantor Kejaksaan.

“Untuk melakukan itu, Anda perlu menulis email kepada mereka,” katanya.

RFA berulang kali menelepon dan mengirim email ke kantor, tetapi tidak menerima tanggapan sebelum dipublikasikan.

Sebelumnya dua prajurit Myanmar Myo Win Tun dan Zaw Naing Tun dalam wawancara video mengaku membunuh penduduk desa selama operasi tiga tahun lalu terhadap komunitas Rohingya di Myanmar.(Baca juga: Pengakuan Tentara Myanmar Soal Pembantaian Rohingya: Bunuh Mereka Semua )
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1121 seconds (0.1#10.140)