Putin Nyatakan Rusia Siap Kerja Sama dengan AS Keruk Harta Karun Mineral Tanah Langka Ukraina

Selasa, 25 Februari 2025 - 07:34 WIB
loading...
Putin Nyatakan Rusia...
Presiden Vladimir Putin nyatakan Rusia siap kerja sama dengan AS untuk menambang mineral tanah langka di Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia—wilayah Ukraina yang sekarang dikuasai Moskow. Foto/Mikhail Metzel/Sputnik
A A A
MOSKOW - Rusia siap kerja sama yang menguntungkan dengan Amerika Serikat (AS) untuk menambang mineral tanah langka di Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia—wilayah Ukraina yang sekarang dikuasai Moskow.

Hal itu disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah yang dirilis Senin malam. Putin juga menawarkan untuk menambang "harta karun serupa" di Rusia.

Dia mengatakan bahwa Rusia memiliki "sejumlah besar" logam tanah tanah langka lebih banyak daripada yang ada di Ukraina.”Moskow siap bekerja dengan mitra asing kami, termasuk Amerika dalam mengembangkan deposit tersebut,” katanya, seperti dikutip New York Times, Selasa (25/2/2025) .



Putin menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika juga dapat "menghasilkan banyak uang" dengan membantu mengembangkan produksi aluminium di Siberia.

"Ada sesuatu yang perlu dipikirkan di sini," kata Putin, mengacu pada aluminium di Siberia. ”Serta tentang kerja sama pada logam tanah jarang dan di bidang lain, misalnya, energi."

Wawancara tersebut memperlihatkan Putin bekerja keras untuk menarik minat Presden AS Donald Trump dalam hal keuntungan dan pembuatan kesepakatan.

Hal itu terjadi saat Trump telah mengubah kebijakan luar negeri Amerika agar menguntungkan Putin dengan sangat cepat, seperti yang ditegaskan oleh Amerika Serikat yang berpihak pada Rusia dalam pemungutan suara di PBB pada hari Senin tentang perang di Ukraina.

Trump telah menekan Ukraina agar setuju untuk memberikan Amerika Serikat bagian dari pendapatannya dari penambangan logam tanah langka dan sumber daya alam lainnya. Kedua belah pihak hampir mencapai kesepakatan tersebut pada hari Senin.

Lebih lanjut, Putin memuji komentar Trump baru-baru ini tentang kesepakatan potensial di mana Amerika Serikat, Rusia, dan China akan memangkas separuh anggaran pertahanan mereka.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Lebaran: Diplomasi,...
Lebaran: Diplomasi, Solidaritas, dan Harapan bagi Peradaban Global
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
5 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
7 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
8 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
9 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
10 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
11 jam yang lalu
Infografis
Akhirnya, Ukraina Sepakati...
Akhirnya, Ukraina Sepakati Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved