Siapa yang Seharusnya Bertanggung Jawab Membiayai Pengungsi Rohingya?

Selasa, 11 Februari 2025 - 12:25 WIB
loading...
Siapa yang Seharusnya...
Penungsi Muslim Rohingnya menjadi beban bagi banyak pihak. Foto/X/@UNinBangladesh
A A A
YANGON - Semuanya berawal pada bulan Agustus 2017, serangan bersenjata, kekerasan berskala besar, dan pelanggaran hak asasi manusia yang serius memaksa ribuan warga Rohingya meninggalkan rumah mereka di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

Banyak yang berjalan kaki selama berhari-hari melewati hutan dan melakukan perjalanan laut yang berbahaya melintasi Teluk Benggala untuk mencapai tempat yang aman di Bangladesh.

Sekarang, hampir 1 juta orang telah menemukan tempat yang aman di Bangladesh dengan mayoritas tinggal di wilayah Cox Bazar - rumah bagi kamp pengungsi terbesar di dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menggambarkan Rohingya sebagai "minoritas yang paling teraniaya di dunia."

Siapa yang Seharusnya Bertanggung Jawab Membiayai Pengungsi Rohingya?

1. Rohingya Tidak Diakusi sebagai Warga Negara Myanmar

Melansir UN Refugees, Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang telah hidup selama berabad-abad di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha - yang sebelumnya dikenal sebagai Burma. Meskipun telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi, Rohingya tidak diakui sebagai kelompok etnis resmi dan telah ditolak kewarganegaraannya sejak 1982, menjadikan mereka populasi tanpa kewarganegaraan terbesar di dunia.

Sebagai populasi tanpa kewarganegaraan, keluarga Rohingya ditolak hak-hak dasar dan perlindungannya serta sangat rentan terhadap eksploitasi, kekerasan seksual dan berbasis gender (SGBV), dan pelecehan.

2. Pelanggaran HAM Terbesar di Dunia

Rohingya telah menderita kekerasan, diskriminasi, dan penganiayaan selama puluhan tahun di Myanmar. Eksodus terbesar mereka dimulai pada Agustus 2017 setelah gelombang kekerasan besar-besaran meletus di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, yang memaksa lebih dari 742.000 orang - setengahnya anak-anak - untuk mencari perlindungan di Bangladesh. Seluruh desa dibakar habis, ribuan keluarga terbunuh atau dipisahkan, dan pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran dilaporkan.


3. Rohingya Terus Mencari Perlindungan

Melansir UN Refugees, lebih dari 1,3 juta orang mengungsi di Myanmar pada tahun 2023 karena meningkatnya kekerasan setelah pengambilalihan militer pada bulan Februari 2021. Pada akhir tahun 2023, terdapat lebih dari 2,6 juta pengungsi internal (IDP) di negara tersebut.

Sebanyak 1,3 juta pengungsi dan pencari suaka dari Myanmar ditampung di negara lain, termasuk hampir 1 juta pengungsi Rohingya tanpa kewarganegaraan yang tinggal di Bangladesh. Sebagian besar menetap di dan sekitar kamp pengungsi Kutupalong dan Nayapara di wilayah Cox's Bazar, Bangladesh — beberapa kamp terbesar dan terpadat di dunia.

Bantuan kemanusiaan sangat penting, dengan 95 persen rumah tangga Rohingya di Bangladesh bergantung pada bantuan kemanusiaan. Lebih dari separuh pengungsi di kamp berusia di bawah 18 tahun dan memiliki kesempatan terbatas untuk pendidikan, pengembangan keterampilan, dan mata pencaharian.

Pengungsi Rohingya mempertaruhkan nyawa mereka di jalur laut berbahaya menuju Indonesia dan Malaysia, yang digambarkan sebagai salah satu jalur paling mematikan di dunia. Pada tahun 2023, satu orang Rohingya meninggal atau hilang untuk setiap delapan orang yang mencoba melakukan perjalanan.

Lebih dari 75 persen populasi pengungsi adalah perempuan dan anak-anak. Populasi pengungsi saat ini mencakup sepertiga dari total populasi di wilayah Cox's Bazar, sehingga dukungan untuk komunitas tuan rumah penting untuk hidup berdampingan secara damai.

Sejak tahun 2021, untuk mengurangi kepadatan di 33 kamp di Cox's Bazar, hampir 30.000 pengungsi telah dipindahkan ke pulau Bhasan Char oleh Pemerintah Bangladesh. Meskipun layanan perlindungan dan bantuan kemanusiaan telah ditingkatkan di pulau tersebut, masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam pemberian layanan dan keberlanjutan bantuan penting.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Digempur Israel, 124.000...
Digempur Israel, 124.000 Orang Mengungsi di Gaza dalam Beberapa Hari
Netanyahu Kunjungi Rumah...
Netanyahu Kunjungi Rumah Warga Palestina di Kamp Pengungsian Tulkarem
Serangan Israel di Tepi...
Serangan Israel di Tepi Barat Usir 26.000 Warga Palestina dari Kamp Pengungsi Jenin dan Tulkarm
Lebih dari 565.000 Orang...
Lebih dari 565.000 Orang Pindah dari Selatan ke Utara Gaza dalam Sepekan
2.000 Keluarga Palestina...
2.000 Keluarga Palestina Mengungsi dari Kamp Pengungsi Jenin di Tengah Serangan Militer Israel
11 Negara yang Memiliki...
11 Negara yang Memiliki Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan Terbanyak di Dunia
3 Bayi Tewas Kedinginan...
3 Bayi Tewas Kedinginan di Kamp Pengungsi Gaza yang Diblokade Israel
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Perempuan Ini Melahirkan...
Perempuan Ini Melahirkan di Pinggir Jalan lalu Telantarkan Bayi hingga Tewas demi Pesta
Rekomendasi
Viral! Pernikahan Mewah...
Viral! Pernikahan Mewah bak Anak Sultan di Bangkalan Madura, Pengantin Dikalungi Uang Dolar dan Euro
Ekosistem BRI Group...
Ekosistem BRI Group Jadi Keunggulan Kompetitif Bank Raya
Alasan Tak Lazim Pangeran...
Alasan Tak Lazim Pangeran Edward Bergelar Earl of Wessex Ketimbang Duke
Berita Terkini
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
3 jam yang lalu
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
3 jam yang lalu
Rusia Pukul Mundur Serangan...
Rusia Pukul Mundur Serangan Ukraina di Tengah Gencatan Senjata Paskah
4 jam yang lalu
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
5 jam yang lalu
Untuk Pertama Kalinya,...
Untuk Pertama Kalinya, Italia Buka Ruang Seks di Penjara untuk Napi
6 jam yang lalu
Penyanyi Jepang Ini...
Penyanyi Jepang Ini Lakukan Perjalanan Pulang Pergi 4 Jam untuk Kuliah, Habiskan Rp3,5 Juta Setiap Hari
6 jam yang lalu
Infografis
1.000 Prajurit Israel...
1.000 Prajurit Israel yang Meminta Perang Gaza Diakhiri
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved