Trump Konfirmasi Bos al-Qaeda Yaman Berhadiah Rp136,6 M Terbunuh

Jum'at, 07 Februari 2020 - 11:11 WIB
Trump Konfirmasi Bos al-Qaeda Yaman Berhadiah Rp136,6 M Terbunuh
Trump Konfirmasi Bos al-Qaeda Yaman Berhadiah Rp136,6 M Terbunuh
A A A
WASHINGTON - Presiden Donald John Trump mengonfirmasi kematian pemimpin al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), Qassim al-Rimi, terbunuh oleh serangan udara Amerika Serikat (AS) di Yaman bulan lalu. Amerika sebelumnya menawarkan hadiah USD10 juta atau lebih dari Rp136,6 miliar untuk informasi yang mengarah pada pembunuhannya.

Para pejabat Pentagon percaya Rimi telah tewas dalam serangan udara di Wadi Abedah, Yaman, tetapi kematiannya tidak dikonfirmasikan sampai Gedung Putih mengeluarkan pernyataan tentang kematiannya pekan ini.

AQAP yang dipimpin Rimi merupakan jaringan teroris yang dianggap AS paling berbahaya di dunia. Rimi dilaporkan menyatakan minatnya untuk terus melakukan serangan terhadap Amerika Serikat dan telah terlibat dalam sejumlah aksi teror tingkat tinggi.

Menurut Trump, Rimi bergabung dengan al-Qaeda pada 1990-an dan dilatih di Afghanistan di bawah komando Osama bin Laden. (Baca: Pejabat AS Yakin Bos al-Qaeda Yaman Berhadiah Rp137,6 Miliar Terbunuh )

"Di bawah Rimi, AQAP melakukan kekerasan yang tidak berbelas kasih terhadap warga sipil di Yaman dan berusaha untuk melakukan dan menginspirasi banyak serangan terhadap Amerika Serikat dan pasukan kami," kata Trump, seperti dikutip Fox News, Jumat (7/2/2020).

"Kematiannya semakin menurunkan AQAP dan gerakan global al-Qaeda, dan itu membawa kita lebih dekat untuk menghilangkan ancaman yang diajukan kelompok-kelompok ini pada keamanan nasional kita," ujar Trump.

Menurut laporan The New York Times, CIA mengetahui lokasi Rimi melalui seorang informan di Yaman pada bulan November. Badan intelijen itu kemudian mulai melacaknya melalui pengintaian udara dan cara lainnya.

Hadiah USD10 juta telah ditawarkan untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dan pembunuhan Rimi oleh Departemen Luar Negeri AS.

Pada tahun 2006, Rimi dan rekan-rekannya melarikan diri dari sebuah penjara di Yaman, di mana ia ditahan karena berencana untuk membunuh seorang duta besar Amerika, dan menciptakan cabang al-Qaeda di sana.

Pada 2017, dia dilaporkan mengejek Trump dalam rekaman audio beberapa hari setelah pasukan AS membunuh 25 orang, termasuk 11 wanita dan anak-anak, dalam serangan terhadap kelompok teror. Keaslian rekaman belum bisa diverifikasi, tetapi suaranya mirip dengan rekaman sebelumnya yang dibuat olehnya.

"Orang bodoh baru Gedung Putih telah menerima pukulan menyakitkan di tangan Anda dalam tamasya pertamanya di tanah Anda," bunyi suara rekaman audio yang diyakini merupakan suara Rimi.

Kematiannya terjadi ketika AS meningkatkan operasi yang menargetkan para tersangka teroris. Pada Januari, Jenderal Iran Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, Irak, dan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi terbunuh oleh pasukan Amerika pada bulan Oktober di Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3326 seconds (0.1#10.140)