AS Bunuh Pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahri dalam Serangan Drone
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) membunuh Pemimpin Al Qaeda Ayman Al-Zawahri dalam serangan pesawat tak berawak (drone) selama akhir pekan.
“Operasi itu termasuk melacaknya melalui keluarganya,” papar seorang pejabat senior pemerintah AS mengkonfirmasi kepada wartawan.
“Serangan itu, yang dilakukan pesawat tak berawak Angkatan Udara CIA, terjadi pada pukul 06:18 Minggu waktu setempat di Kabul ketika pemimpin Al Qaeda itu berdiri di balkon rumahnya,” ujar pejabat itu.
Seseorang yang akrab dengan operasi itu secara terpisah mengatakan butuh "beberapa hari" untuk mengkonfirmasi pembunuhan itu karena AS tidak "memiliki banyak aset di lapangan."
Zawahri tidak pernah mencapai status nama pendahulunya, Osama bin Laden, tetapi pembunuhannya tetap merupakan kemenangan besar bagi Amerika Serikat dalam perjuangan berkelanjutan melawan terorisme.
PBB memperingatkan kelompok teroris itu melampaui rekan-rekannya seperti Negara Islam, sebagai ancaman global jangka panjang.
Dalam pidato yang mengumumkan operasi tersebut, Presiden Joe Biden mengatakan dia memberikan persetujuan akhir untuk membunuh Zawahri, yang masih merencanakan serangan terhadap AS dan sekutunya.
“Keadilan telah ditegakkan, dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi,” ujar Biden.
Beberapa menit sebelum pidato itu, seorang pejabat senior pemerintah berbicara kepada wartawan tentang bagaimana Zawahri diburu, ditemukan dan kemudian dibunuh.
“Tahun ini, kami mengidentifikasi bahwa keluarga Zawahri, istrinya, putrinya, dan anak-anaknya, pindah ke rumah aman di Kabul,” papar pejabat itu.
“Operasi itu termasuk melacaknya melalui keluarganya,” papar seorang pejabat senior pemerintah AS mengkonfirmasi kepada wartawan.
“Serangan itu, yang dilakukan pesawat tak berawak Angkatan Udara CIA, terjadi pada pukul 06:18 Minggu waktu setempat di Kabul ketika pemimpin Al Qaeda itu berdiri di balkon rumahnya,” ujar pejabat itu.
Seseorang yang akrab dengan operasi itu secara terpisah mengatakan butuh "beberapa hari" untuk mengkonfirmasi pembunuhan itu karena AS tidak "memiliki banyak aset di lapangan."
Zawahri tidak pernah mencapai status nama pendahulunya, Osama bin Laden, tetapi pembunuhannya tetap merupakan kemenangan besar bagi Amerika Serikat dalam perjuangan berkelanjutan melawan terorisme.
PBB memperingatkan kelompok teroris itu melampaui rekan-rekannya seperti Negara Islam, sebagai ancaman global jangka panjang.
Dalam pidato yang mengumumkan operasi tersebut, Presiden Joe Biden mengatakan dia memberikan persetujuan akhir untuk membunuh Zawahri, yang masih merencanakan serangan terhadap AS dan sekutunya.
“Keadilan telah ditegakkan, dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi,” ujar Biden.
Beberapa menit sebelum pidato itu, seorang pejabat senior pemerintah berbicara kepada wartawan tentang bagaimana Zawahri diburu, ditemukan dan kemudian dibunuh.
“Tahun ini, kami mengidentifikasi bahwa keluarga Zawahri, istrinya, putrinya, dan anak-anaknya, pindah ke rumah aman di Kabul,” papar pejabat itu.