Pejabat AS Yakin Bos al-Qaeda Yaman Berhadiah Rp137,6 M Terbunuh

Sabtu, 01 Februari 2020 - 16:00 WIB
Pejabat AS Yakin Bos al-Qaeda Yaman Berhadiah Rp137,6 M Terbunuh
Pejabat AS Yakin Bos al-Qaeda Yaman Berhadiah Rp137,6 M Terbunuh
A A A
WASHINGTON - Para pejabat Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa pemimpin al-Qaeda di Yaman, Qassim al-Rimi, terbunuh oleh serangan udara Amerika awal bulan ini.

Washington pernah menawarkan hadiah senilai USD10 juta (Rp137,6 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan pemimpin kelompok al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) tersebut. Keyakinan para pejabat Amerika itu dilaporkan Fox News hari Jumat dengan sumber pemerintah yang tak disebutkan namanya.

Kendati demikian, Pentagon secara resmi belum mengonfirmasi kematian Qassim al-Rimi. Serangan udara itu pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.

Jaringan Rimi yang berbasis di Yaman dianggap sebagai cabang al-Qaeda paling berbahaya di antara kelompok teroris global sejak pembentukannya pada tahun 2009.

Menurut New York Times, CIA mengetahui lokasi persembunyian Rimi dari seorang informan di Yaman pada November 2019. Sejak itu, intelijen Amerika mulai melacaknya melalui pengintaian udara dan cara-cara lain.

Rimi, 41, menjadi pemimpin AQAP ketika pemimpin sebelumnya, Nasir al-Wuhayshi, terbunuh dalam serangan drone tahun 2015.

Dia sebelumnya dilatih di Afghanistan sebelum kembali ke Yaman di mana dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena berencana untuk membunuh seorang duta besar Amerika. Dia keluar dari penjara dan tenar di jajaran kelompok AQAP.

Pada 2017, Rimi merilis rekaman audio yang mengejek Presiden Trump dengan menyebutnya "Orang bodoh baru Gedung Putih". Ledekan itu muncul beberapa hari setelah serangan koalisi pimpinan AS terhadap basis AQAP yang menewaskan 25 orang, termasuk 11 wanita dan anak-anak.

CIA yakin Rimi terlibat dalam serangan tahun 2008 terhadap Kedutaan Besar AS di Sana yang menewaskan 10 penjaga dan empat warga sipil. Dia juga diduga memiliki hubungan dengan Umar Farouk Abdulmutallab, yang disebut sebagai "bomber pakaian dalam" yang berusaha untuk menjatuhkan penerbangan Northwest Airlines dengan bahan peledak plastik pada Hari Natal tahun 2009.

Pentagon hingga kini tetap enggan menjelaskan situasi dari serangan udara yang disebut-sebut menewskan bos AQAP itu. "Sementara kami mengetahui laporan yang mengklaim kematian pemimpin AQAP, Qassim al-Rimi, Departemen Pertahanan tidak memiliki apa-apa untuk ditawarkan dalam masalah ini," kata seorang pejabat pertahanan AS kepada CNN, Sabtu (1/2/2020).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3943 seconds (0.1#10.140)