3 Rencana Ekspansi Trump untuk Perkuat Dominasi Global

Rabu, 25 Desember 2024 - 14:25 WIB
loading...
A A A
Tawaran Trump untuk membeli Greenland dari Denmark, yang pertama kali dilontarkannya pada masa jabatan pertamanya, juga ditolak.

Perdana Menteri wilayah otonomi Denmark, Mute Egede, mengatakan dalam sebuah unggahan Facebook pada hari Senin, “Greenland adalah milik kami” dan “kami tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual.”

Kantor Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen – yang menyebut usulan Trump pada masa jabatan pertamanya bahwa Greenland dapat dibeli “tidak masuk akal” – sependapat dengan Egede.

“Pemerintah berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan [Trump] yang baru. Situasi politik keamanan yang kompleks seperti yang kita alami saat ini, kerja sama transatlantik sangat penting,” kata pernyataan hari Senin. “Sejauh menyangkut pernyataan tentang Greenland, Kantor Perdana Menteri tidak memiliki komentar selain merujuk pada apa yang dinyatakan oleh Perdana Menteri Greenland tentang Greenland yang tidak untuk dijual, tetapi terbuka untuk kerja sama,” pernyataan itu menambahkan.

Trump pertama kali membahas gagasan itu secara pribadi dan secara publik mengonfirmasinya pada tahun 2019, meskipun ia akhirnya mengecilkan minatnya.

“Secara strategis itu menarik, dan kami akan tertarik, tetapi kami akan berbicara dengan mereka sedikit,” katanya saat itu. “Itu bukan nomor satu yang harus dilakukan, saya dapat memberi tahu Anda itu.”

Namun, ia memunculkan kembali gagasan itu pada hari Minggu dalam siaran pers yang mengumumkan salah satu pendiri PayPay Ken Howery sebagai pilihannya untuk menjabat sebagai duta besar untuk Denmark.

Usulan Trump untuk mencaplok Kanada tampaknya jauh lebih tidak serius dan lebih merupakan ejekan publik terhadap Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau setelah keduanya makan malam baru-baru ini di Mar-a-Lago. Namun, presiden terpilih tersebut terus menggoda gagasan tersebut di media sosial.

"Menurut saya itu ide yang bagus," tulisnya dalam sebuah unggahan baru-baru ini.

Episode tersebut bermula dari provokasi Trump lainnya, kali ini untuk menerapkan tarif 25% pada barang-barang yang berasal dari Kanada dan Meksiko, yang menggambarkan pendekatannya dalam bernegosiasi dengan para pemimpin asing.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0776 seconds (0.1#10.140)