Israel Hadapi Skenario Mengerikan Jika Pelabuhan Haifa Dirudal Hizbullah

Senin, 14 Oktober 2024 - 11:18 WIB
loading...
A A A
Beberapa laporan mencatat bahwa rudal yang ditembakkan oleh Hizbullah pada tahun 2006 menewaskan delapan orang yang bekerja di dekat pelabuhan Haifa, menyebabkan penutupan pelabuhan tersebut dan memaksa semua kapal untuk pindah ke pelabuhan Ashdod.

Calcalist mengonfirmasi bahwa kapal-kapal pengiriman Italia telah berhenti menuju pelabuhan Haifa, mengikuti instruksi dari Coast Guard Italia.

Kekhawatiran juga muncul karena biaya pengangkutan barang melalui udara di Israel telah meningkat sebesar 30 persen, karena banyak perusahaan tidak lagi terbang ke Israel karena situasi keamanan.

Pelabuhan-pelabuhan Israel telah berada di bawah tekanan yang sangat besar, terutama setelah pelabuhan Eilat di Laut Merah menjadi sasaran serangan kelompok Houthi Yaman, sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

Pemerintah Israel telah meminta Kementerian Transportasi untuk mengeluarkan pedoman bagi awak kapal terkait langkah-langkah keamanan dan perlindungan di pelabuhan, dalam upaya untuk meyakinkan perusahaan yang mengangkut barang ke Israel.

Al-Araby Al-Jadeed, mengutip situs berita Israel, yang menyebutkan bahwa beberapa kapal asing yang khusus mengangkut orang telah berhenti berlabuh di pelabuhan Israel, dan kemungkinan tidak akan kembali beroperasi hingga tahun 2025.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 42.227 warga Palestina di Gaza dan melukai lebih dari 98.464 lainnya dalam kurun waktu yang sama. Perang tersebut telah meratakan seluruh lingkungan dan menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang mendalam.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1437 seconds (0.1#10.140)