China Target 2030 Jadi Superpower AI

Selasa, 25 Agustus 2020 - 11:12 WIB
loading...
A A A
"Teknologi akan dapat memperkuat tentara China dan mungkin menjadikannya sebagai lawan terkuat AS," kata Heath. "Strategi AS saat ini ialah meningkatkan kualitas dan teknologi superior sehingga dapat mengalahkan teknologi kuantitatif yang inferior," tambahnya.

Heath melanjutkan, jika China mampu menciptakan kualitas dan superioritas teknologi yang sama dengan AS, China kemungkinan akan sulit dikalahkan. Apalagi, China memiliki titik operasi militer yang luas di Asia, termasuk di Laut China Selatan.

Pengamat internasional lainnya dari Australian Strategic Policy Institute, Malcolm Davis, juga mengatakan China telah berhasil mendekati AS dalam teknologi militer. "Di banyak area, China sejajar dengan AS dan di beberapa area, China lebih unggul dari AS," kata Davis.

Davis menambahkan China telah berhasil menciptakan jaringan ekstensif di pusat pertahanan sehingga tentara China tidak pernah ketinggalan informasi atau intelijen. Informasi itu berperan sangat penting dalam pengaturan strategi perang. (Baca juga: Biar Enggak Resesi, Sri Mulyani Kebut Belanja Pemerintah)

"Selain itu, China unggul dalam jumlah. Angkatan Laut China lebih banyak dibandingkan Angkatan Laut AS. Kualitas beberapa peralatannya juga tidak begitu jauh tertinggal," kata Davis. "Tak ada jaminan AS dan sekutunya mampu mengalahkan China," tambahnya.

Selama dua tahun terakhir, AS dan China telah terlibat dalam berbagai sengketa, mulai dari perdagangan, hak asasi manusia, teknologi, hingga wilayah "abu-abu". Tapi, ketegangan ini terkadang menurun ketika terjadi pergantian kepemimpinan di AS.

Kesuksesan China mengembangkan AI karena melakukan kolaborasi di semua lini untuk mengembangkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dengan ambisi menjadi negara superpower di bidang tersebut pada 2030. China menggelar sektor pemerintah, swasta, investor dan akademisi untuk mendorong target menjadi kekuatan besar di bidang AI. Mereka membangun ekosistem yang kuat untuk menjadikan AI sebagai basis kehidupan di semua lini di masyarakat. (Baca juga: Zulhas Sebut Gaya Kepemimpinan Amien Rais Ibarat Pesawat)

Beijing juga memberikan target dan skenario dalam pengembangan AI. Sejak 2016, Pemerintah China mengumumkan komitmen untuk Internet Plus Artificial Intelligence Plan (2016-2018) dengan fokus untuk mengembangkan AI agar meningkatkan ekonomi. New Generation Artificial Intelligence Development Plan diluncurkan Dewan Negara China pada 2017 dengan investasi USD150 miliar pada industri kecerdasan buatan dengan target jadi superpower AI pada 2030.

Tahun ini, Industri AI China diperkirakan akan menghasilkan USD150,8 miliar dan menjadikan Beijing sebagai negara maju. China berencana mengembangkan industri AI dengan nilai lebih dari USD754 miliar dan menjadi China sebagai pemimpin global pada 2025. Kemudian pada 2030, China menjadi menjadi pusat inovasi AI dan menjadi superpower dengan nilai pendapatan dari sektor tersebut mencapai USD1,5 triliun. (Lihat videonya: Pelaku Ganjal ATM Babak Belur Dihakimi Massa di Banten)

China juga memiliki fokus pengembangan AI yakni Mengintegrasikan sistem AI mulai dari kendaraan berjaringan, pelayanan robot, pesawat nirawak, sistem diagnosis medis, sistem identifikasi video, sistem interaksi suara, produk rumah. Kemudian, China melakukan konsolidasi piranti lunak dan piranti keras, seperti sensor dan platform open source. China juga mengembangkan pabrik dan industri berbasis AI dengan standar pengujian dan hak kekayaan intelektual dengan memperhatikan keamanan jaringan dan infrastruktur jaringan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ambisi Global Militer...
Ambisi Global Militer China Dihantui Skandal Korupsi dan Inefisiensi Sistemik
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer China vs Rusia Tahun 2025, Siapa yang Lebih Unggul?
Negara NATO Ini Marah...
Negara NATO Ini Marah setelah 4 Warganya Dieksekusi Mati China
Robohkan Firewall Besar...
Robohkan Firewall Besar China, Aktivis Wuhan Cari Suaka ke Belanda
Taiwan Khawatir Diinvasi...
Taiwan Khawatir Diinvasi China pada 2027, Kenapa Tahun Itu?
Beragam Aktivitas di...
Beragam Aktivitas di Masjid Xiuheyan saat Bulan Suci Ramadan di Lanzhou China Barat Laut
Menilik Aktivitas Umat...
Menilik Aktivitas Umat Muslim saat Bulan Suci Ramadan di China Barat Laut
China Diduga Gunakan...
China Diduga Gunakan Sindikat Kriminal untuk Melemahkan Palau
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Rekomendasi
Spesifikasi Pistol Pindad...
Spesifikasi Pistol Pindad G2 Combat, Senjata Kopka Basar sebelum Penembakan 3 Polisi di Lampung
Siap-siap Iktikaf, Begini...
Siap-siap Iktikaf, Begini Panduan dan Adab-adabnya
Lemkapi Minta Tak Ada...
Lemkapi Minta Tak Ada Fitnah pada 3 Anggota Polisi di Way Kanan yang Tewas Ditembak
Berita Terkini
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata dengan Ukraina
25 menit yang lalu
Jadi Transgender, Anak...
Jadi Transgender, Anak Miliarder Elon Musk Luapkan Kemarahan pada Ayahnya dan Trump
1 jam yang lalu
AS Bikin Pesawat Tempur...
AS Bikin Pesawat Tempur Canggih Baru F-47, Selamat Tinggal Jet Siluman F-22 Raptor
2 jam yang lalu
Houthi Terus Melawan,...
Houthi Terus Melawan, AS Akan Kerahkan Kapal Induk Nuklir Kedua
2 jam yang lalu
Israel Ancam Caplok...
Israel Ancam Caplok Gaza, Frustrasi karena Hamas Tak Bebaskan Sandera yang Tersisa
3 jam yang lalu
Ambisi Global Militer...
Ambisi Global Militer China Dihantui Skandal Korupsi dan Inefisiensi Sistemik
4 jam yang lalu
Infografis
China Luncurkan AI Baru...
China Luncurkan AI Baru Manus, Pintar Analisis Pasar Saham
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved