Turki Balas AS jika Jatuhkan Sanksi atas Pembelian S-400 Rusia

Senin, 22 Juli 2019 - 17:21 WIB
Turki Balas AS jika Jatuhkan Sanksi atas Pembelian S-400 Rusia
Turki Balas AS jika Jatuhkan Sanksi atas Pembelian S-400 Rusia
A A A
ANKARA - Turki akan membalas jika Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Ankara. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Mevlüt Çavuşoğlu, Senin (22/7/2019).

Menlu Cavusoglu mengatakan sanksi semacam itu tidak akan dapat diterima oleh Ankara. Dalam sebuah wawancara dengan TGRT News, diplomat top Turki itu mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump tidak ingin menjatuhkan sanksi.

Trump diperkirakan akan mengadakan pertemuan hari Selasa dengan para senator di Gedung Putih untuk membahas sanksi potensial terhadap Turki. Beberapa anggota Parlemen dari Partai Republik telah menyerukan Trump untuk memberlakukan sanksi terhadap Turki di bawah undang-undang bernama Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) 2017. UU ini bertujuan untuk mencegah negara manapun membeli peralatan militer dari Rusia.

UU yang diteken Trump pada tahun 2017 mengamanatkan bahwa presiden memilih lima di antara 12 sanksi, mulai dari melarang pemberian visa dan menolak akses ke bank ekspor-impor yang berbasis di AS hingga opsi yang lebih keras seperti melarang transaksi dengan sistem keuangan AS dan menolak lisensi ekspor.

Çavuşoğlu menambahkan, Turki sebagai mitra dalam program jet tempur siluman F-35 tidak setuju dengan keputusan AS yang menangguhkan Ankara dari program tersebut. Dia mengatakan, Turki akan memenuhi kebutuhan pertahanannya di tempat lain jika Washington tidak memberikan jet tempur F-35 yang dipesan Ankara.

Lebih lanjut, Menlu Cavusoglu mengatakan sistem rudal S-400 akan diaktif awal tahun depan.

Çavuşoğlu seperti dikutip Daily Sabah, mengaku telah berbicara via telepon dengan Menlu AS Michael Pompeo terkait penangguhan keanggotaan Turki dari program F-35.

Turki telah berselisih dengan Amerika Serikat selama berbulan-bulan karena Ankara membeli sistem pertahanan rudal canggih Rusia. Pekan lalu Washington mengumumkan bahwa Turki telah ditangguhkan dari program jet tempur F-35 dan dapat menghadapi sanksi, kecuali negara itu membatalkan kesepakatan pembelian S-400 Rusia.

Pemerintahan Trump pada hari Rabu sudah memulai proses pengusiran Turki dari program F-35. Pengusiran dijadwalkan selesai pada akhir Maret 2020.

Sedangkan pengiriman komponen S-400 sudah dimulai pada minggu kedua bulan Juli dan sampai saat ini masih berlangsung. Lebih dari selusin pengiriman komponen sistem rudal itu telah mendarat di Pangkalan Udara Murted.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5247 seconds (0.1#10.140)