Bisakah Palestina Menjadi Anggota Penuh PBB? Ini Fakta-faktanya

Kamis, 25 April 2024 - 22:22 WIB
loading...
Bisakah Palestina Menjadi...
Palestina memiliki banyak hambatan untuk menjadi anggotan penuh PBB. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Otoritas Palestina secara resmi meminta Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali permohonan mereka pada tahun 2011 untuk menjadi anggota penuh badan dunia tersebut.

Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa tujuannya adalah agar dewan tersebut mengambil keputusan pada pertemuan tingkat menteri mengenai Timur Tengah pada tanggal 18 April, namun pemungutan suara belum dijadwalkan.

Bisakah Palestina Menjadi Anggota Penuh PBB?

1. Palestina saat Masih Berstatus Pengamat

Bisakah Palestina Menjadi Anggota Penuh PBB? Ini Fakta-faktanya

Foto/Reuters

Melansir Reuters, Palestina adalah negara pengamat non-anggota di PBB, yang statusnya sama dengan Tahta Suci Vatikan.

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara menyetujui pengakuan de facto negara berdaulat Palestina pada bulan November 2012 dengan meningkatkan status pengamat di badan dunia tersebut menjadi “negara non-anggota” dari “entitas”. Terdapat 138 suara mendukung, sembilan menentang, dan 41 abstain.


2. Diperlukan Banyak Dukungan

Bisakah Palestina Menjadi Anggota Penuh PBB? Ini Fakta-faktanya

Foto/Reuters

Negara-negara yang ingin bergabung dengan PBB biasanya mengajukan permohonan kepada Sekretaris Jenderal PBB, yang kemudian mengirimkan permohonan tersebut ke Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara untuk dinilai dan dilakukan pemungutan suara.

Mansour mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Selasa meminta pertimbangan baru oleh Dewan Keamanan atas permohonan Palestina untuk keanggotaan penuh yang dibuat pada tahun 2011. Guterres telah mengirim surat tersebut ke Dewan Keamanan, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Sebuah komite dewan yang terdiri dari 15 anggota pertama-tama menilai permohonan untuk melihat apakah permohonan tersebut memenuhi persyaratan keanggotaan PBB. Permohonan tersebut kemudian dapat ditangguhkan atau diajukan untuk pemungutan suara formal di Dewan Keamanan. Persetujuan memerlukan setidaknya sembilan suara mendukung dan tidak ada veto dari AS, Rusia, China, Prancis, atau Inggris.

Jika dewan menyetujui permintaan keanggotaan, maka dewan akan mengajukan permohonan ke Majelis Umum untuk mendapatkan persetujuan. Permintaan keanggotaan memerlukan dua pertiga mayoritas untuk disetujui oleh majelis. Suatu negara tidak dapat bergabung dengan PBB kecuali Dewan Keamanan dan Majelis Umum menyetujuinya.

3. Dihalangi oleh Sekutu Utama Israel

Sebuah komite Dewan Keamanan PBB menilai permohonan Palestina selama beberapa minggu untuk melihat apakah permohonan tersebut memenuhi persyaratan keanggotaan PBB. Namun komite tersebut tidak dapat mencapai posisi bulat dan Dewan Keamanan tidak pernah secara resmi melakukan pemungutan suara mengenai resolusi keanggotaan Palestina.

Para diplomat mengatakan Palestina kekurangan minimal sembilan suara yang diperlukan untuk mengadopsi sebuah resolusi. Sekalipun mereka mendapat cukup dukungan, Amerika Serikat menyatakan akan memveto tindakan tersebut.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Mahmoud Khalil?...
Siapa Mahmoud Khalil? Aktivis Pro-Palestina yang Akan Dideportasi dari AS
Hamas: AS Ingin Hentikan...
Hamas: AS Ingin Hentikan Perang Gaza
Hamas: Palestina Tak...
Hamas: Palestina Tak Akan Serahkan Senjata selama Penjajahan Israel Terus Berlanjut
Kebijakan Anti-Islam...
Kebijakan Anti-Islam Mulai Diterapkan, AS Tangkap Aktivis Muslim yang Dituding Berafiliasi dengan Hamas
Prancis, Jerman, Italia,...
Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris Dukung Rencana Mesir untuk Rekonstruksi Gaza
Siapa yang Memanjat...
Siapa yang Memanjat Menara Elizabeth Big Ben dan Mengibarkan Bendera Palestina?
5 Alasan Rencana Mesir...
5 Alasan Rencana Mesir untuk Gaza Mampu Mempersatukan Negara-negara Arab
Israel Tidak Pernah...
Israel Tidak Pernah Khawatir jika Mesir Melakukan Serangan Mendadak seperti Hamas, Kenapa?
Siapa Masafer Yatta?...
Siapa Masafer Yatta? Komunitas Palestina yang Tampil dalam Dokumenter No Other Land
Rekomendasi
Sarwendah Penasaran...
Sarwendah Penasaran dr Richard Lee Jadi Mualaf, Banyak Tanya soal Prosesnya
Intip Perkiraan Gaji...
Intip Perkiraan Gaji Pegawai Antam untuk Fresh Graduate, Peluang Menjanjikan di Sektor Pertambangan
Ada Perluasan Cakupan...
Ada Perluasan Cakupan Operasi Militer Selain Perang di RUU TNI, Ini Saran Pengamat Militer
Berita Terkini
Ajudan Zelensky: Tak...
Ajudan Zelensky: Tak akan Ada Pemilu di Ukraina meski Gencatan Senjata Tercapai
21 menit yang lalu
Trump: Senin adalah...
Trump: Senin adalah Hari Besar bagi Konflik Ukraina
1 jam yang lalu
Eks Bos Shin Bet Israel...
Eks Bos Shin Bet Israel Ancam Netanyahu: Saya akan Bongkar Semua yang Saya Tahu
6 jam yang lalu
Hamas Siap Serahkan...
Hamas Siap Serahkan Tawanan Israel dan 4 Jasad yang Ditahan di Gaza
8 jam yang lalu
Wakil Belgia Murka Para...
Wakil Belgia Murka Para Anggota Parlemen Eropa Tertawakan Genosida di Gaza
12 jam yang lalu
AS dan Israel Ingin...
AS dan Israel Ingin Pindahkan Paksa Warga Gaza ke 3 Negara Afrika Timur
13 jam yang lalu
Infografis
Solidaritas Antar Anggota...
Solidaritas Antar Anggota Retak, Ini 3 Tanda Kehancuran NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved