Kurangi Ketergantungan dari AS dan Rusia, India Akan Produksi Ribuan Senjata dan Misil Lokal
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Kementerian Pertahanan India telah mengidentifikasi daftar baru barang-barang pertahanan yang akan dibeli dari vendor lokal sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi impor. Daftar 346 item yang akan diwajibkan untuk dibeli dari vendor lokal akan memiliki “nilai substitusi impor” senilai sekitar USD125 juta.
Barang-barang yang ada dalam daftar tersebut meliputi berbagai komponen dan suku cadang serta bahan baku. Kontrak tersebut akan dilaksanakan oleh perusahaan pertahanan milik negara, dengan potensi keterlibatan usaha menengah dan kecil. “Hal ini akan memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan investasi di bidang pertahanan dan mengurangi ketergantungan impor,” kata Kementerian Pertahanan India, dilansir RT.
Ini adalah daftar produk kelima yang diidentifikasi oleh militer negara tersebut untuk pengadaan lokal di bawah inisiatif pemerintah ‘Atmanirbharta’ (kemandirian). Empat daftar lainnya mencakup lebih dari 4.600 item, dan hampir 3.000 di antaranya merupakan produk lokal. Selain itu, satu set daftar berisi 500 item diidentifikasi secara terpisah oleh Departemen Urusan Militer. Ini mencakup sistem, sensor, senjata, dan amunisi yang sangat kompleks.
Secara keseluruhan, menurut Kementerian Pertahanan, lebih dari 36.000 item telah disetujui untuk dilokalkan pada bulan Juni 2024, sepertiganya telah menjadi produk lokal. Sejauh ini, hal ini memungkinkan produsen pertahanan India untuk memesan senilai lebih dari 75 miliar rupee (USD900 juta) ke vendor dalam negeri.
Perkembangan signifikan lainnya, Economic Times melaporkan pada hari Kamis bahwa New Delhi akan memberikan pesanan kapal perang senilai USD8,4 miliar.
Mazagon Dock dan Garden Reach Shipbuilders, dua perusahaan pembuat kapal terbesar di negara ini, diyakini menjadi pelopor dalam mendapatkan kontrak untuk kapal fregat siluman yang akan dibangun di bawah Proyek 17B, pesanan lanjutan untuk kapal fregat kelas Project 17A Nilgiri. yang saat ini sedang dibangun. Fregat tersebut, kata laporan itu, akan menjadi “kapal paling canggih” yang dibangun di India.
Negara Asia Selatan ini adalah pembeli senjata terbesar di dunia dari tahun 2019 hingga 2023, dengan Rusia sebagai pemasok terbesarnya, menyumbang 36% dari impor senjatanya, menurut Stockholm International Peace Research Institute. Namun, menurut para ahli, dinamika ini sedang berubah, dimana India menggunakan upaya indentasi dan mendiversifikasi sumber impor militernya.
Barang-barang yang ada dalam daftar tersebut meliputi berbagai komponen dan suku cadang serta bahan baku. Kontrak tersebut akan dilaksanakan oleh perusahaan pertahanan milik negara, dengan potensi keterlibatan usaha menengah dan kecil. “Hal ini akan memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan investasi di bidang pertahanan dan mengurangi ketergantungan impor,” kata Kementerian Pertahanan India, dilansir RT.
Ini adalah daftar produk kelima yang diidentifikasi oleh militer negara tersebut untuk pengadaan lokal di bawah inisiatif pemerintah ‘Atmanirbharta’ (kemandirian). Empat daftar lainnya mencakup lebih dari 4.600 item, dan hampir 3.000 di antaranya merupakan produk lokal. Selain itu, satu set daftar berisi 500 item diidentifikasi secara terpisah oleh Departemen Urusan Militer. Ini mencakup sistem, sensor, senjata, dan amunisi yang sangat kompleks.
Secara keseluruhan, menurut Kementerian Pertahanan, lebih dari 36.000 item telah disetujui untuk dilokalkan pada bulan Juni 2024, sepertiganya telah menjadi produk lokal. Sejauh ini, hal ini memungkinkan produsen pertahanan India untuk memesan senilai lebih dari 75 miliar rupee (USD900 juta) ke vendor dalam negeri.
Perkembangan signifikan lainnya, Economic Times melaporkan pada hari Kamis bahwa New Delhi akan memberikan pesanan kapal perang senilai USD8,4 miliar.
Mazagon Dock dan Garden Reach Shipbuilders, dua perusahaan pembuat kapal terbesar di negara ini, diyakini menjadi pelopor dalam mendapatkan kontrak untuk kapal fregat siluman yang akan dibangun di bawah Proyek 17B, pesanan lanjutan untuk kapal fregat kelas Project 17A Nilgiri. yang saat ini sedang dibangun. Fregat tersebut, kata laporan itu, akan menjadi “kapal paling canggih” yang dibangun di India.
Negara Asia Selatan ini adalah pembeli senjata terbesar di dunia dari tahun 2019 hingga 2023, dengan Rusia sebagai pemasok terbesarnya, menyumbang 36% dari impor senjatanya, menurut Stockholm International Peace Research Institute. Namun, menurut para ahli, dinamika ini sedang berubah, dimana India menggunakan upaya indentasi dan mendiversifikasi sumber impor militernya.
(ahm)