FBI Pimpin Investigasi Penembakan Donald Trump, Motif Belum Diungkap
loading...
A
A
A
WASHINGTON - FBI mengatakan akan menjadi lembaga penegak hukum utama yang menyelidiki percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden, Donald Trump . Biro tersebut juga menerangkan, bakal bekerja sama dengan Secret Service dan penegak hukum lokal dan negara bagian.
Sementara Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan ATF, kantor pengacara AS di Distrik Barat Pennsylvania dan divisi keamanan nasional Departemen Kehakiman juga sedang menyelidiki. Seperti diketahui Donald Trump menjadi korban penembakan ketika kampanye untuk pemilihan presiden (pilpres) AS di Pennsylvania pada hari Sabtu waktu Amerika.
Ketua DPR Mike Johnson menegaskan, bakal melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden penembakan Trump tersebut. Petinggi Partai Republik itu mengatakan, DPR akan melakukan penyelidikan penuh atas serangan itu, dengan mengatakan, "Rakyat Amerika berhak mengetahui kebenaran."
"Kami akan meminta Direktur Secret Service Kimberly Cheatle dan pejabat terkait lainnya dari DHS dan FBI untuk sidang di hadapan komite kami secepatnya," kata Johnson.
FBI mengatakan, para penyelidik belum mengidentifikasi motif dalam upaya pembunuhan terhadap Trump.
Kevin Rojek, Agen Khusus yang Bertanggung Jawab untuk FBI Pittsburgh, mengatakan pada Sabtu malam seperti dilansir AP: "Malam ini ada tindakan apa yang kami sebut upaya pembunuhan terhadap mantan presiden kami, Donald Trump."
"Saat ini kami belum memiliki motif yang teridentifikasi," tambahnya.
FBI juga belum siap untuk merilis identitas penembak, yang meninggal di tempat kejadian. Selain itu Rojek mengutarakan, mereka tidak menerima ancaman khusus menjelang penembakan.
Sementara Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan ATF, kantor pengacara AS di Distrik Barat Pennsylvania dan divisi keamanan nasional Departemen Kehakiman juga sedang menyelidiki. Seperti diketahui Donald Trump menjadi korban penembakan ketika kampanye untuk pemilihan presiden (pilpres) AS di Pennsylvania pada hari Sabtu waktu Amerika.
Ketua DPR Mike Johnson menegaskan, bakal melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden penembakan Trump tersebut. Petinggi Partai Republik itu mengatakan, DPR akan melakukan penyelidikan penuh atas serangan itu, dengan mengatakan, "Rakyat Amerika berhak mengetahui kebenaran."
"Kami akan meminta Direktur Secret Service Kimberly Cheatle dan pejabat terkait lainnya dari DHS dan FBI untuk sidang di hadapan komite kami secepatnya," kata Johnson.
FBI mengatakan, para penyelidik belum mengidentifikasi motif dalam upaya pembunuhan terhadap Trump.
Kevin Rojek, Agen Khusus yang Bertanggung Jawab untuk FBI Pittsburgh, mengatakan pada Sabtu malam seperti dilansir AP: "Malam ini ada tindakan apa yang kami sebut upaya pembunuhan terhadap mantan presiden kami, Donald Trump."
"Saat ini kami belum memiliki motif yang teridentifikasi," tambahnya.
FBI juga belum siap untuk merilis identitas penembak, yang meninggal di tempat kejadian. Selain itu Rojek mengutarakan, mereka tidak menerima ancaman khusus menjelang penembakan.
(akr)