Senat AS Tolak Penjualan Senjata ke Arab Saudi

Jum'at, 21 Juni 2019 - 07:06 WIB
Senat AS Tolak Penjualan Senjata ke Arab Saudi
Senat AS Tolak Penjualan Senjata ke Arab Saudi
A A A
WASHINGTON - Senat Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk memblokir penjualan senjata senilia miliaran dolar ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan negara lainnya. Keputusan ini menolak kebijakan Presiden Donald Trump untuk mengesampingkan tinjauan Kongres atas kesepakatan itu dengan alasan kondisi darurat terkait Iran.

Resolusi ketidaksetujuan pertama dan kedua disahkan 53-45 dan suara ketiga mencakup 20 resolusi yang tersisa adalah 51-45. Trump telah berjanji untuk memveto tindakan Senat guna melanjutkan kesepakatan bernilai sekitar USD8,1 miliar itu.

Para pendukung resolusi, yang dipimpin oleh Senator dari Demokrat Bob Menendez dan Republik Lindsey Graham, mengatakan mereka mengirim pesan bipartisan ke Arab Saudi bahwa Washington tidak senang dengan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di sebuah konsulat Saudi di Turki.

Menentang resolusi, pemimpin mayoritas Republik Senat, Mitch McConnell, mengutip ketegangan dengan Teheran.

"Waktunya tidak bisa lebih buruk bagi Senat untuk mengirim sinyal yang salah," katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/6/2019).

Sementara itu Lindsey Graham, yang selama ini dikenal sebagai sekutu Trump, menggarisbawahi kesenjangan yang tidak biasa antara Gedung Putih dan beberapa politisi Republik terkait Arab Saudi dalam pidatonya sebelum pemungutan suara.

“Anda tidak dapat memiliki hubungan strategis dengan Amerika Serikat dan berperilaku dengan cara yang tidak menghormati martabat manusia, tidak menghormati norma-norma internasional,” kata Graham.

Sedangkan Menendez mengatakan resolusi itu mencerminkan keinginan Kongres untuk mempertahankan kekuatannya untuk menyatakan perang dan meninjau penjualan senjata ke pihak asing.

Menendez mencemooh pertikaian pemerintah AS bahwa ancaman dari Iran adalah keadaan darurat yang menjamin begitu banyak penjualan senjata ke negara ketiga.

"Ini adalah perebutan kekuasaan, murni dan sederhana, dengan implikasi abadi untuk peran Kongres dalam penjualan senjata di seluruh dunia," kata Menendez.

Resolusi tersebut diharapkan untuk melewati Dewan Perwakilan Rakyat yang dikendalikan Demokrat sebelum mencapai meja Trump.

Terlepas dari ancaman veto Trump, anggota Kongres mengatakan mereka berharap beberapa undang-undang terkait Saudi akan mulai berlaku tahun ini.

Anggota parlemen sedang mengerjakan langkah terpisah untuk meminta pertanggungjawaban Arab Saudi atas pelanggaran hak asasi manusia dan pembunuhan Khashoggi.

Komite Hubungan Luar Negeri Senat juga akan mempertimbangkan secepatnya undang-undang yang akan menghilangkan kemampuan Trump, atau presiden mana pun, menggunakan otoritas darurat untuk menjual senjata ke negara mana pun selain anggota NATO dan mitra kunci tertentu lainnya tanpa ulasan Kongres.

Di antara peralatan militer dalam kesepakatan itu adalah amunisi berpemandu oleh Raytheon, dukungan untuk pesawat F-15 Boeing Co dan rudal anti-tank Javelin, yang dibuat oleh Raytheon dan Lockheed Martin.

Produk lain adalah mesin General Electric yang digunakan dalam jet tempur F-16 yang dioperasikan oleh UEA, dan sistem fuzing untuk bom berpemandu presisi dari unit AS dari perusahaan Perancis Thales.

Perusahaan lain dengan produk atau layanan dalam kesepakatan adalah BAE Systems Plc Inggris dan Airbus Eropa.

Di London pada hari Kamis pengadilan Inggris memutuskan bahwa Inggris telah melanggar hukum dengan mengizinkan penjualan senjata ke Arab Saudi yang mungkin telah dikerahkan dalam perang di Yaman, setelah aktivis mengatakan ada bukti bahwa senjata telah digunakan dalam pelanggaran undang-undang hak asasi manusia.

Baca Juga: Pengadilan Inggris Tetapkan Ekspor Senjata ke Saudi Melanggar Hukum
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3140 seconds (0.1#10.140)