Serang Crimea, Rudal ATACMS Amerika Disebut Kalahkan S-500 Rusia untuk Pertama Kalinya

Selasa, 25 Juni 2024 - 10:00 WIB
loading...
A A A
Pada bulan Oktober, Amerika Serikat menyetujui pengiriman batch pertama sistem rudal taktis ATACMS ke Ukraina dengan jangkauan 165 km. Menurut The New York Times, sekitar 20 rudal dikirim. Ukraina telah meminta rudal ini selama beberapa bulan.

Pada bulan Maret, AS diam-diam mengirimkan versi dari rudal jarak jauh ini ke Ukraina sebagai bagian dari paket dukungan militer. Versi ini dapat mencapai target hingga jarak 300 km, hampir dua kali lipat jangkauan ATACMS jarak menengah.

Washington belum mengungkapkan secara terbuka jumlah pasti rudal balistik yang dipasok ke Ukraina, meskipun Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menggambarkan jumlah tersebut sebagai jumlah yang “signifikan”.

Rudal-rudal ini pertama kali digunakan pada dini hari tanggal 17 April terhadap lapangan terbang Rusia di Crimea. Sejak itu, ATACMS jarak jauh telah berdampak signifikan terhadap lapangan terbang Rusia, baterai pertahanan udara, dan kapal perang yang berlabuh di Crimea.

Pada pertengahan Mei, tentara Ukraina melancarkan serangan ATACMS besar-besaran di pangkalan Rusia di Belbek di luar Sevastopol di Crimea. Gambar-gambar yang dirilis mengonfirmasi bahwa ATACMS menghancurkan radar dan dua peluncur dari baterai pertahanan udara S-400.

Sebagaimana dicatat oleh analis di Oryx, pasukan Rusia telah kehilangan dua pos komando S-400, empat radar, dan 16 peluncur.

Para pakar Rusia telah mengakui keefektifan rudal ATACMS, dan menyarankan agar rudal yang dipasok ke Ukraina itu dihancurkan sebelum dapat diluncurkan.

Pakar militer Vasily Dandykin mengatakan kepada Izvestia bahwa Sevastopol diserang oleh rudal balistik ATACMS untuk pertama kalinya.

“Rudal-rudal ini terbang sangat cepat,” katanya, seperti dikutip EurAsian Times, Selasa (25/6/2024).

“Mereka menembak hampir pada jarak maksimum, yang untuk ATACMS adalah 300 km. Dari Odessa ke Sevastopol berjarak sekitar 270-280 km. Kita perlu meningkatkan sistem pertahanan udara kita untuk menghindari pemborosan sumber daya pada drone. Serangan besar-besaran terhadap Crimea, khususnya Sevastopol, menunjukkan bahwa rudal-rudal ini akan segera menargetkan wilayah kami," paparnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1695 seconds (0.1#10.140)