6 Fakta Hubungan Mesir dan Palestina, Awalnya Sangat Erat Namun Kini Mulai Renggang

Rabu, 19 Juni 2024 - 22:22 WIB
loading...
6 Fakta Hubungan Mesir dan Palestina, Awalnya Sangat Erat Namun Kini Mulai Renggang
Mesir pernah memiliki hubungan yang harmonis dengan Palestina. Foto/AP
A A A
GAZA - Hubungan antara Mesir dan Palestina telah terjalin cukup lama dan dinamis. Namun saat ini hubungan antar kedua negara seakan merenggang seiring tak kunjung redanya konflik antara Hamas dan Israel di Gaza .

Konflik tersebut membuat Mesir yang berbatasan langsung dengan Gaza khawatir akan meluasnya konflik yang membuat kelompok milisi ikut mengungsi dan masuk ke wilayah mereka. Karena itulah Kairo enggan untuk membukakan pintunya untuk Palestina.

Meski begitu, hingga sekarang Mesir tetap menjaga hubungan yang erat dengan Palestina dan mengupayakan perjuangan kemerdekaan Palestina atas pendudukan Israel.

Hubungan Mesir Palestina terjadi secara bilateral antara Republik Arab Mesir dengan Otoritas Palestina (Palestinian Authority). Palestina tidak bisa dipisahkan dari identitas Arab Islam yang membuat Mesir secara umum tetap mendukung perjuangan kemerdekaan negara tersebut.

6 Fakta Hubungan Mesir dan Palestina

1. Hubungan Mesir Palestina Dimulai Pada Tahun 1952

Sejarah hubungan antara Mesir dan Palestina dimulai setelah revolusi Mesir tahun 1952. Pada tahun tersebut, Gamal Abdul Nasser yang merupakan pendukung kemerdekaan Palestina tengah jadi pemimpin Mesir.

Selama KTT Liga Arab pada bulan Januari 1964, Nasser memutuskan untuk mendirikan sebuah organisasi sebagai perwakilan dari rakyat Palestina. Dari situ lahirlah Palestinian Liberation Organization (PLO) atau Organisasi Pembebasan Palestina.

2. Mesir Jadi Salah Satu Negara Pertama yang Mendukung Kemerdekaan Palestina

Pada masa kepemimpinan Husni Mubarak, Palestina diakui secara resmi dunia internasional yakni pada tanggal 15 November 1988, dan Mesir juga menjadi negara pertama yang mendukung Deklarasi Kemerdekaan Palestina.

Selama hampir tiga puluh tahun Mubarak memimpin Mesir, politik luar negeri terutama yang berkaitan dengan isu Palestina tidak berbeda dari pendahulunya.

Mubarak tetap menjaga komitmen perjanjian Camp David, hubungan dengan Israel tetap terjalin walau banyak yang menilai bahwa hubungan itu terjalin cukup dingin.

3. Palestina Boleh Memasuki Wilayah Mesir Tanpa Visa

Pada era kepemimpinan Muhammad Mursi di tahun 2012, perbatasan Mesir Palestina kembali dibuka, dan rakyat Palestina diizinkan untuk memasuki Mesir tanpa visa.

Perbatasan Rafah dibuka selama 12 jam, dan dibuka enam kali dalam seminggu, dan penduduk Gaza yang yang berusia antara 18-40 tahun harus melapor untuk dapat melintasi perbatasan tersebut, sementara wanita dan anak-anak tidak perlu melapor.


4. Mesir Mendukung Palestina Menjadi Anggota PBB

Pada 29 November 2012, Mesir juga mendukung Palestina menjadi anggota PBB dengan upaya voting United Nations General Assembly resolution 67/19.

Keputusan resolusi tersebut menjadikan Palestina sebagai salah satu peninjau non-anggota di PBB, posisi tersebut sama seperti Vatikan.

5. Hubungan Mesir Palestina Mulai Merenggang

Tak lama setelah penggulingan Mursi pada 3 Juli 2013, militer kembali menutup perbatasan Rafah, dengan alasan terjadi penembakan terhadap 20 orang polisi di dekat perbatasan dan pelakunya diduga dari militan Hamas.

Peristiwa ini menjadi perhatian karena selama masa Mursi memimpin, perbatasan Rafah dilewati 1200 orang tiap harinya. Penutupan kembali perbatasan Rafah diduga dipengaruhi pihak lain terutama Israel, dan Hamas memiliki hubungan yang tidak baik dengan pemerintahan Mesir yang berasal dari latar belakang militer.

6. Mesir Memiliki Kelompok Khusus Pendukung Palestina

Ikhwanul Muslimin adalah organisasi Mesir yang konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina semenjak organisasi ini didirikan tahun 1928. Kelompok ini pernah ikut dalam pasukan militer di masa Gamal Abdul Nasser dalam Perang tahun 1948.

Ikhwanul Muslimin tetap mendukung perjuangan Palestina walau organisasi ini selalu berlawanan dengan pemerintah Mesir. Ekspansi Ikhwanul Muslimin ke berbagai negara di luar Mesir telah menjadikan organisasi ini semakin besar.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0891 seconds (0.1#10.140)
pixels