5 Fakta Memprihatinkan Iduladha di Gaza, dari Tak Ada Hewan Kurban hingga Kehilangan Orang Terkasih
loading...
A
A
A
GAZA - Umat Muslim di seluruh dunia merayakan Iduladha , atau hari raya kurban, yang memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan, sebelum Tuhan mempersembahkan seekor domba sebagai gantinya, dengan penuh suka cita. Tapi, di Gaza, jutaan rakyat Gaza justru menderita.
Sebagai bagian dari festival, yang mengikuti ibadah haji tahunan, jamaah biasanya menyembelih domba dan menyumbangkan sebagian dagingnya kepada yang membutuhkan.
Perayaan tahun ini terjadi dengan latar belakang perang Israel di Gaza, yang telah mendorong Timur Tengah ke jurang konflik regional.
Warga Palestina di Jalur Gaza tidak bisa merayakan Iduladha seperti tahun-tahun sebelumnya.
Foto/AP
Di kota selatan Khan Younis, puluhan orang berkumpul pada Minggu pagi di dekat masjid yang hancur untuk melaksanakan salat Idul Fitri. Mereka dikelilingi oleh puing-puing dan puing-puing rumah yang runtuh.
Di kota Deir el-Balah di Gaza tengah, umat Islam mengadakan salat di sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan. Beberapa, termasuk perempuan dan anak-anak, pergi ke kuburan untuk mengunjungi makam orang-orang terkasih.
“Hari ini, setelah bulan kesembilan, lebih dari 37.000 orang mati syahid, lebih dari 87.000 orang terluka, dan ratusan ribu rumah hancur,” kata Abdulhalim Abu Samra, seorang pengungsi Palestina, kepada kantor berita The Associated Press setelah salat di Khan Younis. “Rakyat kami hidup dalam keadaan yang sulit.”
Foto/AP
Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, yang juga melaporkan dari Deir el-Balah, mengatakan bahwa warga Palestina berusaha untuk tetap berpegang pada harapan.
“Warga Palestina berusaha melakukan yang terbaik, meskipun agresi Israel terus berlanjut, untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak, karena banyak dari mereka yang bangun hari ini dan merayakan Iduladha tanpa orang tua mereka.”
Foto/AP
Sebagai bagian dari festival, yang mengikuti ibadah haji tahunan, jamaah biasanya menyembelih domba dan menyumbangkan sebagian dagingnya kepada yang membutuhkan.
Perayaan tahun ini terjadi dengan latar belakang perang Israel di Gaza, yang telah mendorong Timur Tengah ke jurang konflik regional.
Warga Palestina di Jalur Gaza tidak bisa merayakan Iduladha seperti tahun-tahun sebelumnya.
5 Fakta Memprihatinkan Iduladha di Gaza, dari Tak Ada Hewan Kurban hingga Kehilangan Orang Terkasih
1. Salat Iduladha di Tengah Puing-puing
Foto/AP
Di kota selatan Khan Younis, puluhan orang berkumpul pada Minggu pagi di dekat masjid yang hancur untuk melaksanakan salat Idul Fitri. Mereka dikelilingi oleh puing-puing dan puing-puing rumah yang runtuh.
Di kota Deir el-Balah di Gaza tengah, umat Islam mengadakan salat di sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan. Beberapa, termasuk perempuan dan anak-anak, pergi ke kuburan untuk mengunjungi makam orang-orang terkasih.
“Hari ini, setelah bulan kesembilan, lebih dari 37.000 orang mati syahid, lebih dari 87.000 orang terluka, dan ratusan ribu rumah hancur,” kata Abdulhalim Abu Samra, seorang pengungsi Palestina, kepada kantor berita The Associated Press setelah salat di Khan Younis. “Rakyat kami hidup dalam keadaan yang sulit.”
2. Merayakan Iduladha Tanpa Orang Terkasih karena Tewas Dibantai Israel
Foto/AP
Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, yang juga melaporkan dari Deir el-Balah, mengatakan bahwa warga Palestina berusaha untuk tetap berpegang pada harapan.
“Warga Palestina berusaha melakukan yang terbaik, meskipun agresi Israel terus berlanjut, untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak, karena banyak dari mereka yang bangun hari ini dan merayakan Iduladha tanpa orang tua mereka.”
3. Tidak Boleh Menyembelih Hewan Kurban
Foto/AP