Teroris Christchurch Pembantai 51 Muslim Akan Tatap Korban yang Selamat

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 14:33 WIB
loading...
A A A
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan ini akan menjadi minggu yang sulit bagi banyak orang.

"Saya kira tidak ada yang bisa saya katakan yang akan meringankan betapa traumatisnya periode tersebut," katanya kepada wartawan.

"Keseluruhan proses kemungkinan akan memakan waktu, sebagaimana mestinya, orang perlu didengarkan," ujarnya.

Polisi akan meningkatkan patroli di sekitar gedung pengadilan dan petugas pendukung korban akan hadir dengan spesialis kesehatan mental setempat yang siaga untuk rujukan.

Pihak berwenang juga berniat mencegah Tarrant, yang mewakili dirinya sendiri setelah memecat pengacaranya bulan lalu, menggunakan sidang untuk mempromosikan ekstremisme.

Dia telah mencoba mengirim pesan berkode sebelumnya, menunjukkan isyarat tangan "OK" yang digunakan untuk memberi sinyal supremasi kulit putih selama penampilan di sidang perdana.

Hakim Mander telah memberlakukan pembatasan luar biasa pada media untuk memastikan bahwa meski pria berusia 29 tahun itu mengeluarkan propaganda neo-Nazi dari dokumennya yang membuatnya mendapatkan publisitas.

Menyediakan update atau pembaruan langsung—praktik umum untuk media yang meliput kasus pengadilan—telah dilarang. (Baca: Sebelum Teroris Bantai 51 Jamaah Masjid Christchurch, Masjid Lain Juga Diancam )

Sebaliknya, Mander akan memberi tahu media setelah setiap sesi pengadilan tentang apa yang bisa dan tidak bisa dilaporkan, di mana pelanggaran apa pun kemungkinan besar akan mengakibatkan tuduhan penghinaan terhadap pengadilan.

"Pengadilan memiliki tugas, terutama dalam konteks pelanggaran terhadap UU Pemberantasan Terorisme, untuk memastikan UU itu tidak digunakan sebagai platform...(dan) mencegahnya digunakan sebagai kendaraan untuk kerusakan lebih lanjut," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1148 seconds (0.1#10.140)