FBI: Tersangka Serangan New Orleans Shamsud-Din Jabbar 100% Terinspirasi ISIS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) mengatakan Shamsud-Din Jabbar, veteran tentara Angkatan Darat yang menabrakkan truk pikap ke kerumunan orang saat merayakan Tahun Baru di New Orleans bertindak sendiri.
Serangan di Bourbon Street distrik French Quarter yang terkenal itu menewaskan 14 orang—yang sebelumnya dilaporkan pihak berwenang 15 orang. Sedangkan Shamsud-Din Jabbar, yang dinyatakan sebagai tersangka, telah tewas ditembak mati polisi.
Pernyataan FBI yang disampaikan pada hari Kamis merevisi pernyataan sehari sebelumnya bahwa tersangka kemungkinan bekerja sama dengan orang lain dalam serangan tersebut.
FBI juga mengungkapkan bahwa tersangka, seorang warga negara AS asal Texas, mengunggah lima video di akun Facebook-nya beberapa jam sebelum serangan di mana dia menyatakan dukungannya terhadap kelompok Islamic State (IS) yang sebelumnya bernama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Ini adalah tindakan terorisme. Itu direncanakan sebelumnya dan merupakan tindakan jahat," kata Christopher Raia, wakil asisten direktur divisi kontraterorisme FBI, yang dilansir AP, Jumat (3/1/2025).
"Jabbar 100% terinspirasi oleh Islamic State," paparnya.
Itu adalah serangan paling mematikan yang terinspirasi ISIS di tanah AS selama bertahun-tahun, mengungkap apa yang telah diperingatkan oleh pejabat federal sebagai ancaman terorisme internasional yang bangkit kembali.
Itu juga terjadi saat FBI dan lembaga lain bersiap menghadapi pergolakan kepemimpinan yang dramatis—dan kemungkinan perubahan kebijakan—setelah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump menjabat.
Raia menekankan bahwa tidak ada indikasi hubungan antara serangan New Orleans dan ledakan Tesla Cybertruck yang diisi dengan bahan peledak pada hari Rabu di luar Trump International Hotel di Las Vegas.
Serangan di Bourbon Street distrik French Quarter yang terkenal itu menewaskan 14 orang—yang sebelumnya dilaporkan pihak berwenang 15 orang. Sedangkan Shamsud-Din Jabbar, yang dinyatakan sebagai tersangka, telah tewas ditembak mati polisi.
Pernyataan FBI yang disampaikan pada hari Kamis merevisi pernyataan sehari sebelumnya bahwa tersangka kemungkinan bekerja sama dengan orang lain dalam serangan tersebut.
FBI juga mengungkapkan bahwa tersangka, seorang warga negara AS asal Texas, mengunggah lima video di akun Facebook-nya beberapa jam sebelum serangan di mana dia menyatakan dukungannya terhadap kelompok Islamic State (IS) yang sebelumnya bernama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Ini adalah tindakan terorisme. Itu direncanakan sebelumnya dan merupakan tindakan jahat," kata Christopher Raia, wakil asisten direktur divisi kontraterorisme FBI, yang dilansir AP, Jumat (3/1/2025).
"Jabbar 100% terinspirasi oleh Islamic State," paparnya.
Itu adalah serangan paling mematikan yang terinspirasi ISIS di tanah AS selama bertahun-tahun, mengungkap apa yang telah diperingatkan oleh pejabat federal sebagai ancaman terorisme internasional yang bangkit kembali.
Itu juga terjadi saat FBI dan lembaga lain bersiap menghadapi pergolakan kepemimpinan yang dramatis—dan kemungkinan perubahan kebijakan—setelah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump menjabat.
Raia menekankan bahwa tidak ada indikasi hubungan antara serangan New Orleans dan ledakan Tesla Cybertruck yang diisi dengan bahan peledak pada hari Rabu di luar Trump International Hotel di Las Vegas.