Ukraina Sibuk Memburu S-400 Rusia, Tak Ingin Jet Tempur F-16 AS Jadi Target Empuk

Jum'at, 14 Juni 2024 - 15:01 WIB
loading...
A A A
"Pasukan Ukraina mungkin berupaya untuk secara aktif menurunkan pertahanan udara Rusia sebelum Ukraina menerima sejumlah besar pesawat guna menetapkan kondisi bagi penggunaan kekuatan udara berawak sayap tetap Ukraina di masa depan yang lebih dekat ke daerah garis depan," kata ISW dalam laporannya, seperti dikutip dari EurAsian Times, Jumat (14/6/2024).

ISW percaya bahwa keberhasilan melemahnya pertahanan udara Rusia, ditambah dengan jet tempur yang memadai dan pilot yang terlatih, pada akhirnya dapat memungkinkan Ukraina untuk mengintegrasikan pesawat sayap tetap untuk mendukung pasukan daratnya secara lebih efektif.

Tantangan bagi Ukraina


Belgia, Denmark, Belanda, dan Norwegia telah berkomitmen untuk memasok Ukraina dengan lebih dari 80 jet tempur F-16 buatan AS untuk meningkatkan pertahanannya terhadap serangan Rusia.

Pasokan F-16 itu akan secara signifikan meningkatkan kemampuan udara-ke-udara dan udara-ke-darat Ukraina.

Namun, perang tersebut telah menunjukkan bahwa tidak ada satu pun platform, bahkan yang memiliki kemampuan seperti F-16, yang dapat mengamankan kemenangan bagi Ukraina sendirian.

Faktor pentingnya adalah bagaimana pesawat ini diintegrasikan ke dalam strategi tempur yang lebih luas.

Para pakar telah menyoroti bahwa pilot Ukraina yang tidak berpengalaman dalam taktik yang tepat dalam menggunakan pesawat tempur canggih ini tidak akan sepenuhnya mendapatkan keuntungan dari kemampuan pesawat generasi keempat.

Pensiunan Brigadir Jenderal Angkatan Udara AS John Teichert menjelaskan bahwa pendekatan AS dalam mengerahkan senjata baru melibatkan pendidikan ekstensif, pelatihan, dan latihan tempur untuk memastikan kemahirannya.

Meskipun pilot Ukraina sedang dilatih untuk mengoperasikan pesawat tempur ini, mencapai tingkat kemahiran yang sama dengan penerbang Amerika dalam waktu dekat hampir mustahil.

Terlebih lagi, isu pelatihan pilot baru-baru ini menjadi perhatian utama. Para pejabat Barat telah mengindikasikan bahwa Ukraina akan terus menghadapi kendala materi dan pelatihan, yang kemungkinan besar menghalangi negara tersebut untuk menggunakan kekuatan udara sayap tetap dalam skala besar pada tahun 2024.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1098 seconds (0.1#10.140)
pixels