Pengacara Assange: AS Berdalih Keamanan Nasional untuk Sembunyikan Kejahatan Perang

Jum'at, 28 Juni 2024 - 16:31 WIB
loading...
Pengacara Assange: AS...
Pendiri WikiLeaks Julian Assange memberi isyarat kepada para pendukungnya setelah tiba di Bandara Canberra, Canberra, Australia, 26 Juni 2024. Foto/AAP Image/Lukas Coch/REUTERS
A A A
CANBERRA - Salah satu pengacara pendiri WikiLeaks, Aitor Martinez, menyatakan kisah Julian Assange dengan jelas menunjukkan Amerika Serikat (AS) telah menggunakan "keamanan nasionalnya" sebagai "kedok" untuk menyembunyikan kejahatan perang.

“Penganiayaan selama bertahun-tahun terhadap Assange dan kasus ekstradisinya juga telah menjadi preseden yang sangat berbahaya, yang mengancam seluruh konsep kebebasan pers,” ungkap pengacara tersebut.

Dia menjelaskan, pada saat yang sama, kasus Assange telah menjadi racun yang semakin parah bagi pemerintahan AS, memunculkan banyak kelompok yang mengadvokasi pembebasannya dan secara efektif berubah menjadi gerakan global.

"Yang sebenarnya adalah pemerintahan AS telah mendorong proses ekstradisi hingga baru-baru ini, dan memang, hanya beberapa pekan yang lalu, mereka bahkan telah memberikan jaminan diplomatik yang mengupayakan penyerahan Julian Assange secara efektif. Namun, akhir-akhir ini, muncul gerakan warga yang menentang ekstradisi ini, dan saya yakin tidak ada sudut dunia di mana gerakan ‘Bebaskan Assange’ tidak muncul,” papar pengacara tersebut.

Waktu penyelesaian yang tiba-tiba dari kasus yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini kemungkinan terkait dengan pemilu presiden AS yang akan datang dan kampanye yang sedang berlangsung, di mana kasus ini pasti akan muncul dengan satu atau lain cara.

“Kasus ini dalam beberapa hal mencoreng citra Amerika Serikat di hadapan dunia mengingat berarti penganiayaan politik terhadap seorang jurnalis yang hanya menerbitkan informasi yang benar yang membuktikan terjadinya kejahatan perang yang serius,” ungkap Martinez.

“Oleh karena itu, tidak diragukan lagi, kasus Assange akan muncul dalam kerangka debat presiden, dan ini adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri kasus yang tidak dapat disangkal tidak menguntungkan citra AS di dunia,” ujar dia.

Meskipun para politisi di Washington akhirnya memilih menyelesaikan kasus ini, komunitas intelijen AS menganggapnya sebagai semacam dendam pribadi terhadap jurnalis tersebut, menurut Martinez.

“Kasus ini didorong secara radikal oleh badan intelijen AS dan terutama oleh CIA sebagai bentuk balas dendam terhadap Julian Assange atas materi yang telah dia terbitkan, yang dalam beberapa hal telah mengungkap rasa malu militer AS dalam operasi di luar negeri,” pungkas dia.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Titiek Puspa Jalani...
Titiek Puspa Jalani Lebaran di ICU, Masih Pemulihan usai Operasi Pecah Pembuluh Darah
Profil Lennox Lewis:...
Profil Lennox Lewis: Mantan Juara Kelas Berat Tak Terbantahkan yang Takut Hadapi Holyfield
Ini Alasan Utama Ruben...
Ini Alasan Utama Ruben Onsu Mualaf dan Mantap Masuk Islam
Berita Terkini
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
43 menit yang lalu
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
1 jam yang lalu
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
5 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
10 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
11 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
12 jam yang lalu
Infografis
4 Amalan Idulfitri yang...
4 Amalan Idulfitri yang Setara Pahala Perang Badar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved