Presiden Negara-negara Afrika Barat Akan Kunjungi Mali

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 01:34 WIB
loading...
A A A
Ibu kota Mali, Bamako tenang untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis, kata seorang wartawan Reuters, ketika orang-orang tampaknya mengindahkan seruan sebelumnya dari juru bicara junta militer Kolonel Ismael Wague untuk kembali bekerja dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Marc-Andre Boisvert, seorang penyelidik independen di pasukan keamanan Mali, mengatakan para pemberontak senior semuanya adalah kolonel tentara yang dihormati. (Baca: Militer Mali Berjanji Gelar Pemilu Pasca Lakukan Kudeta )

"Itu adalah kudeta yang dipimpin oleh perwira yang berpengalaman dalam pertempuran, bukan berdasarkan kepribadian," katanya.

"Saya berharap mereka dipilih untuk menjadi citra kudeta karena mereka dihormati dan dekat dengan tentara (biasa)," imbuhnya.

Kudeta di Mali telah mendapat kecaman di luar negeri. Peristiwa itu mengguncang negara yang sudah berada dalam cengkeraman pemberontakan jihadis dan kerusuhan sipil. (Baca: Disandera dan Ditodong Senjata, Presiden Mali Mengundurkan Diri )

Kudeta tersebut telah memicu kekhawatiran bahwa hal itu dapat mengganggu kampanye militer terhadap para jihadis yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIS yang beroperasi di Mali utara dan tengah serta wilayah Sahel yang lebih luas di Afrika Barat.

Prancis sendiri menegaskan akan melanjutkan operasi militernya yang berbasis di Mali melawan ekstrimis Islam, kata menteri angkatan bersenjatanya.

Mali yang terkurung daratan telah berjuang untuk mendapatkan kembali stabilitas sejak pemberontakan Tuareg pada tahun 2012 yang dibajak oleh militan terkait al-Qaeda, dan kudeta di ibu kota membuat negara itu dalam kekacauan.
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1731 seconds (0.1#10.140)