Presiden Negara-negara Afrika Barat Akan Kunjungi Mali
loading...
A
A
A
Ibu kota Mali, Bamako tenang untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis, kata seorang wartawan Reuters, ketika orang-orang tampaknya mengindahkan seruan sebelumnya dari juru bicara junta militer Kolonel Ismael Wague untuk kembali bekerja dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Marc-Andre Boisvert, seorang penyelidik independen di pasukan keamanan Mali, mengatakan para pemberontak senior semuanya adalah kolonel tentara yang dihormati. (Baca: Militer Mali Berjanji Gelar Pemilu Pasca Lakukan Kudeta )
"Itu adalah kudeta yang dipimpin oleh perwira yang berpengalaman dalam pertempuran, bukan berdasarkan kepribadian," katanya.
"Saya berharap mereka dipilih untuk menjadi citra kudeta karena mereka dihormati dan dekat dengan tentara (biasa)," imbuhnya.
Kudeta di Mali telah mendapat kecaman di luar negeri. Peristiwa itu mengguncang negara yang sudah berada dalam cengkeraman pemberontakan jihadis dan kerusuhan sipil. (Baca: Disandera dan Ditodong Senjata, Presiden Mali Mengundurkan Diri )
Kudeta tersebut telah memicu kekhawatiran bahwa hal itu dapat mengganggu kampanye militer terhadap para jihadis yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIS yang beroperasi di Mali utara dan tengah serta wilayah Sahel yang lebih luas di Afrika Barat.
Prancis sendiri menegaskan akan melanjutkan operasi militernya yang berbasis di Mali melawan ekstrimis Islam, kata menteri angkatan bersenjatanya.
Mali yang terkurung daratan telah berjuang untuk mendapatkan kembali stabilitas sejak pemberontakan Tuareg pada tahun 2012 yang dibajak oleh militan terkait al-Qaeda, dan kudeta di ibu kota membuat negara itu dalam kekacauan.
Lihat Juga: Artis K-Pop Dukung Pemakzulan Presiden Korea Selatan dengan Bagikan Makanan ke Demonstran
Marc-Andre Boisvert, seorang penyelidik independen di pasukan keamanan Mali, mengatakan para pemberontak senior semuanya adalah kolonel tentara yang dihormati. (Baca: Militer Mali Berjanji Gelar Pemilu Pasca Lakukan Kudeta )
"Itu adalah kudeta yang dipimpin oleh perwira yang berpengalaman dalam pertempuran, bukan berdasarkan kepribadian," katanya.
"Saya berharap mereka dipilih untuk menjadi citra kudeta karena mereka dihormati dan dekat dengan tentara (biasa)," imbuhnya.
Kudeta di Mali telah mendapat kecaman di luar negeri. Peristiwa itu mengguncang negara yang sudah berada dalam cengkeraman pemberontakan jihadis dan kerusuhan sipil. (Baca: Disandera dan Ditodong Senjata, Presiden Mali Mengundurkan Diri )
Kudeta tersebut telah memicu kekhawatiran bahwa hal itu dapat mengganggu kampanye militer terhadap para jihadis yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIS yang beroperasi di Mali utara dan tengah serta wilayah Sahel yang lebih luas di Afrika Barat.
Prancis sendiri menegaskan akan melanjutkan operasi militernya yang berbasis di Mali melawan ekstrimis Islam, kata menteri angkatan bersenjatanya.
Mali yang terkurung daratan telah berjuang untuk mendapatkan kembali stabilitas sejak pemberontakan Tuareg pada tahun 2012 yang dibajak oleh militan terkait al-Qaeda, dan kudeta di ibu kota membuat negara itu dalam kekacauan.
Lihat Juga: Artis K-Pop Dukung Pemakzulan Presiden Korea Selatan dengan Bagikan Makanan ke Demonstran
(ber)