Sheikh Hasina: Kudeta Bangladesh Adalah Balas Dendam AS karena Penolakan Pangkalan Militer

Minggu, 11 Agustus 2024 - 22:58 WIB
loading...
Sheikh Hasina: Kudeta...
Mantan PM Bangladesh Shikh Hasina menuding kudeta terhadap dirinya adalah balas dendam AS. Foto/EPA
A A A
DHAKA - Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, yang dipaksa mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu di tengah protes massa awal minggu ini, menuduh AS terlibat dalam penggulingannya.

Dalam sebuah pesan pada hari Minggu yang dikutip oleh Economic Times, Hasina mengisyaratkan bahwa dia dapat mempertahankan kekuasaan jika dia setuju untuk menjadi tuan rumah pangkalan militer AS di Bangladesh.

“Saya mengundurkan diri, sehingga saya tidak harus melihat prosesi mayat. Mereka ingin berkuasa atas mayat-mayat mahasiswa, tetapi saya tidak mengizinkannya, saya mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri,” kata Hasina, dilansir RT.

“Saya bisa tetap berkuasa jika saya menyerahkan kedaulatan Pulau Saint Martin dan membiarkan Amerika menguasai Teluk Benggala. Saya mohon kepada rakyat negeri saya, janganlah dimanipulasi oleh kaum radikal.”

Hasina merujuk pada pulau terumbu karang Bangladesh di bagian timur laut Teluk Benggala dan dugaan upaya Washington untuk menguasainya. Sejumlah pejabat Bangladesh mengklaim selama beberapa bulan terakhir bahwa AS telah mengusulkan untuk menyewakan pulau itu pada beberapa kesempatan, tetapi ditolak.

Hasina mengatakan bahwa “orang kulit putih” – istilahnya untuk pejabat AS – bertemu dengannya sebelum pemilihan sebelumnya dan meminta dukungannya dalam membangun pangkalan udara di Saint Martin.



Politisi berusia 76 tahun itu, yang menjabat selama 15 tahun, melarikan diri ke negara tetangga India setelah pengunduran dirinya pada tanggal 5 Agustus. Ia berjanji untuk kembali ke Dhaka "segera... dengan rahmat Allah SWT."

Penggulingan Hasina terjadi setelah demonstrasi yang dipimpin mahasiswa selama berminggu-minggu di seluruh negeri terhadap sistem kuota untuk pekerjaan pemerintah, yang dikritik karena lebih mengutamakan orang-orang yang memiliki hubungan dengan partai yang berkuasa. Awalnya berlangsung damai, protes tersebut dengan cepat berubah menjadi kekerasan, yang dilaporkan mengakibatkan lebih dari 400 kematian dan sekitar 11.000 penangkapan.

Tak lama setelah Hasina mengundurkan diri, kepala staf angkatan darat, Jenderal Waker-uz-Zaman, mengumumkan bahwa ia akan membentuk pemerintahan sementara. Muhammad Yunus, seorang pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang dikenal sebagai pelopor konsep kredit mikro dan keuangan mikro, dilantik sebagai kepala pemerintahan sementara pada tanggal 8 Agustus.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jaksa Agung AS Sebut...
Jaksa Agung AS Sebut Demonstran Pro-Palestina sebagai Teroris
Dubes Muslim Afrika...
Dubes Muslim Afrika Selatan yang Berani Melawan Israel dan Diusir Trump Disambut seperti Pahlawan
Sekutu NATO Eropa Takut...
Sekutu NATO Eropa Takut Trump Akan Hentikan Dukungan Senjata AS
PM Negara NATO Mencela...
PM Negara NATO Mencela Uni Eropa yang Ingin Perang saat AS Coba Damaikan Rusia-Ukraina
2 Siswi Kembar Muslim...
2 Siswi Kembar Muslim Dipukuli Teman Sekalas di AS, Hijabnya Dilucuti dan Diejek
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina, Mengapa?
Bos Pentagon Tawarkan...
Bos Pentagon Tawarkan Pilihan antara Departemen Perang dan Pertahanan
Trump Cabut Izin Keamanan...
Trump Cabut Izin Keamanan bagi Harris, Clinton, dan Keluarga Biden
Direktur PLTN: Tak Ada...
Direktur PLTN: Tak Ada yang Bisa Kendalikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa kecuali Rusia
Rekomendasi
PB POBSI Gelar Kompetisi...
PB POBSI Gelar Kompetisi Play Like Pro, Gabungkan Atlet Profesional dan Selebriti
Hery Gunardi Didapuk...
Hery Gunardi Didapuk Jadi Dirut BRI Gantikan Sunarso
Senang Bermain dan Silaturahmi...
Senang Bermain dan Silaturahmi dengan MNC Peduli, Santri Taman Asuhan Aisyiyah Menteng Harap MNC Group Lebih Maju
Berita Terkini
China Bantah kalau Mantan...
China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka
1 jam yang lalu
Ekrem Imamoglu Resmi...
Ekrem Imamoglu Resmi Dipilih Jadi Capres dari Kubu Oposisi Turki
2 jam yang lalu
5 Hewan Liar yang Pernah...
5 Hewan Liar yang Pernah Serang Tentara Israel, Dianggap Lebih Berani dari Pemimpin Negara Muslim Tetangga Palestina
3 jam yang lalu
Jajaki Perundingan Perdamaian...
Jajaki Perundingan Perdamaian Abadi, AS dan Ukraina Konsolidasi di Riyadh
4 jam yang lalu
Jaksa Agung AS Sebut...
Jaksa Agung AS Sebut Demonstran Pro-Palestina sebagai Teroris
5 jam yang lalu
Dubes Muslim Afrika...
Dubes Muslim Afrika Selatan yang Berani Melawan Israel dan Diusir Trump Disambut seperti Pahlawan
6 jam yang lalu
Infografis
Zelensky Tuding Perusahaan...
Zelensky Tuding Perusahaan AS Korupsi Bantuan Militer untuk Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved