Singapore Dream Sudah Mengalami Pergeseran, Apa Pemicunya?
loading...
A
A
A
“Ini juga tentang pemenuhan, makna dan tujuan dari apa yang kami lakukan. Ini bukan agenda pemerintah yang bersifat top-down. Ini merupakan konsensus bersama, sebuah peta jalan yang diciptakan bersama untuk putaran pembangunan bangsa berikutnya.”
Foto/AP
Singapura, yang pemerintahannya secara ketat mengontrol perbedaan pendapat dan aktivisme politik masyarakat, berada di titik puncak transisi politik besar-besaran.
Perdana Menteri saat ini Lee Hsien Loong, 72 tahun – putra tertua pendiri Singapura Lee Kuan Yew – bulan ini mengundurkan diri dari kepemimpinan negara kota kecil itu setelah dua dekade menjabat.
Pada tanggal 15 Mei, Wong akan dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.
Di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew, Singapura bertransisi dari kemiskinan menuju kemakmuran dalam satu generasi setelah memperoleh kemerdekaan dari Malaysia pada tahun 1965.
Saat ini, Singapura memiliki produk domestik bruto (PDB) per kapita yang lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat dan penduduknya menikmati standar hidup tertinggi di dunia.
Foto/AP
Meskipun kesuksesan Singapura tidak lepas dari budaya kompetisi dan kerja keras, negara kota ini juga mendapatkan reputasi buruk sebagai salah satu negara yang paling banyak bekerja, paling stres, dan paling terkekang di dunia.
Namun ada tanda-tanda bahwa prioritas mulai bergeser.
Dalam survei yang dilakukan pada bulan Oktober oleh Institute of Policy Studies, lebih dari separuh warga Singapura mengatakan mereka akan menerima gaji yang lebih rendah atau peran yang lebih senior demi memberi manfaat bagi kehidupan keluarga atau pribadi mereka.
Wong, yang mendapat pujian atas penanganannya terhadap respons pandemi di negara tersebut, telah dipandang sebagai penerus Lee sejak April 2022, ketika Partai Aksi Rakyat (PAP) yang sudah lama dominan memilihnya sebagai ketua tim “4G”, atau generasi keempat
3. Kontrol yang Ketat dalam Perbedaan Pendapat
Foto/AP
Singapura, yang pemerintahannya secara ketat mengontrol perbedaan pendapat dan aktivisme politik masyarakat, berada di titik puncak transisi politik besar-besaran.
Perdana Menteri saat ini Lee Hsien Loong, 72 tahun – putra tertua pendiri Singapura Lee Kuan Yew – bulan ini mengundurkan diri dari kepemimpinan negara kota kecil itu setelah dua dekade menjabat.
Pada tanggal 15 Mei, Wong akan dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.
Di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew, Singapura bertransisi dari kemiskinan menuju kemakmuran dalam satu generasi setelah memperoleh kemerdekaan dari Malaysia pada tahun 1965.
Saat ini, Singapura memiliki produk domestik bruto (PDB) per kapita yang lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat dan penduduknya menikmati standar hidup tertinggi di dunia.
4. Budaya Kompetisi dan Kerja Keras
Foto/AP
Meskipun kesuksesan Singapura tidak lepas dari budaya kompetisi dan kerja keras, negara kota ini juga mendapatkan reputasi buruk sebagai salah satu negara yang paling banyak bekerja, paling stres, dan paling terkekang di dunia.
Namun ada tanda-tanda bahwa prioritas mulai bergeser.
Dalam survei yang dilakukan pada bulan Oktober oleh Institute of Policy Studies, lebih dari separuh warga Singapura mengatakan mereka akan menerima gaji yang lebih rendah atau peran yang lebih senior demi memberi manfaat bagi kehidupan keluarga atau pribadi mereka.
Wong, yang mendapat pujian atas penanganannya terhadap respons pandemi di negara tersebut, telah dipandang sebagai penerus Lee sejak April 2022, ketika Partai Aksi Rakyat (PAP) yang sudah lama dominan memilihnya sebagai ketua tim “4G”, atau generasi keempat