Singapore Dream Sudah Mengalami Pergeseran, Apa Pemicunya?

Sabtu, 11 Mei 2024 - 20:35 WIB
loading...
A A A
Chong menekankan bahwa Wong sangat menekankan kesinambungan.

“Apakah dan bagaimana ia bermaksud untuk bergerak ke arah yang lebih jelas dan berani dalam isu-isu ini – terutama bagaimana ia mengubah prinsip-prinsip umum dan gagasan menjadi kebijakan yang spesifik dan konkrit – masih harus dilihat,” ujarnya.

Eugene Tan, seorang profesor hukum di Singapore Management University, mengatakan inisiatif Forward SG untuk meremajakan perjanjian sosial harus dilihat sebagai “upaya untuk mencapai keseimbangan antara keprihatinan material dan post-material”.

“Melampaui permasalahan material untuk menyeimbangkannya dengan aspirasi pasca-material – keadilan, keadilan sosial, egalitarianisme, identitas nasional – bukan hanya tentang menerapkan dan mendanai langkah-langkah yang mendukung perubahan kebijakan yang diidentifikasi dalam laporan Forward SG,” kata Tan kepada Al Jazeera.

“Ini adalah perubahan pola pikir mendasar yang memerlukan perubahan perilaku nyata dan tindakan berkomitmen yang memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum hasilnya terlihat jelas. Pertanyaannya adalah apakah warga Singapura bersedia menunggu dengan sabar.”

Tan mengatakan bahwa pengumuman dalam APBN tahun 2024, seperti insentif finansial bagi lulusan Institut Pendidikan Teknik, yang memberikan pelatihan kejuruan kepada siswa pasca-sekolah menengah, merupakan langkah pertama yang penting dan perlu.

Meski begitu, Tan mengakui bahwa mengubah persepsi bahwa pertumbuhan itu penting dengan segala cara adalah hal yang sulit.

“Kerentanan Singapura berarti bahwa kekhawatiran material selalu menjadi hal yang besar, namun warga Singapura tidak ingin hal itu menjadi satu-satunya hal yang berdampak pada kehidupan di Singapura,” katanya.

“Forward SG berupaya untuk mendorong dan membentuk pemahaman masyarakat mengenai kesuksesan dan jika PAP di bawah kepemimpinan Wong tidak berhasil melakukan hal tersebut, maka cengkeraman politiknya pada kekuasaan akan semakin melemah dan semakin cepat.”

Meskipun transformasi ekonomi Singapura membawa dampak positif bagi masyarakat Singapura yang lahir sebelum dan segera setelah kemerdekaan, generasi milenial dan generasi Z yang selama ini hanya mengenal kemakmuran, dalam banyak kasus, sangat menginginkan perubahan, seperti yang ditunjukkan oleh meningkatnya perolehan suara untuk Partai Buruh yang beroposisi. Berpesta.

7. Ingin Singapura Seperti Negara Skandinavia

Singapore Dream Sudah Mengalami Pergeseran, Apa Pemicunya?

Foto/AP
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2042 seconds (0.1#10.140)