4 Alasan Israel dan Sekutunya Takut dengan Status Buron dari ICC?

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:20 WIB
loading...
A A A
Tindakan seperti ini akan merusak kredibilitas pengadilan secara global, namun hal ini bukanlah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada tahun 2009, ICC mendakwa Omar al-Bashir, mantan presiden Sudan, atas kejahatan perang, namun negara-negara Afrika menolak untuk mematuhi surat perintah penangkapan ICC.

Pada saat itu, para pemimpin Eropa dan kelompok hak asasi manusia mengkritik negara-negara Afrika karena kegagalan mereka dalam menegakkan komitmen mereka berdasarkan Statuta Roma, kata Dunkelberg, seraya menambahkan bahwa sebagian besar pemimpin negara-negara Selatan sangat menyadari adanya standar ganda.

Namun, Eropa dapat memberikan pukulan mematikan kepada pengadilan jika mereka menolak untuk mematuhi perintah penangkapan ICC terhadap pejabat Israel.

Hal ini dapat menjadi preseden bagi para penandatangan Statuta Roma untuk mengabaikan perintah penangkapan yang dikeluarkan ICC atau menarik diri dari pengadilan.

“Jika tiba-tiba ketika pasokan chip turun, Israel hanya mendapat izin, maka itu akan menjadi paku terakhir dalam peti mati. Hal ini akan menciptakan krisis legitimasi besar-besaran bagi ICC,” kata Dunkelberg.

“Ada dampak politik bagi Eropa jika terus bertindak munafik.”

(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1372 seconds (0.1#10.140)