Strategi Rusia Ini Diprediksi Akan Membuat Ukraina Bertekuk Lutut

Jum'at, 12 April 2024 - 10:50 WIB
loading...
A A A
“Serangan terhadap energi sebagian terkait dengan penyelesaian salah satu tugas yang kami tetapkan untuk diri kami sendiri, dan itu adalah demiliterisasi. Kami yakin bahwa dengan cara ini kami akan berdampak pada kompleks industri militer Ukraina dan dengan cara yang sangat langsung.”

Rusia, katanya, telah menahan diri untuk tidak melakukan serangan semacam itu di musim dingin “karena pertimbangan kemanusiaan”.

Permintaan Kyiv untuk segera mendapatkan pasokan pertahanan udara dari Barat semakin mendesak sejak Rusia kembali melakukan serangan udara jarak jauh terhadap sistem energi Ukraina bulan lalu.

Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba dengan blak-blakan mengulangi seruannya agar lebih banyak sistem Patriot buatan AS.



“Apa yang perlu didiskusikan?” katanya kepada kantor berita negara Ukraina Ukrinform saat berkunjung ke Slovakia. “Hanya ada satu pertanyaan: Berikan kami sistem Patriot! Jika kami memiliki Patriot, kami tidak akan kehilangan semuanya hari ini.”

Serangan tersebut, yang menghantam pembangkit listrik tenaga panas dan air, memicu kekhawatiran mengenai ketahanan sistem energi yang tertatih-tatih akibat kampanye udara Rusia pada musim dingin pertama perang tersebut.

Komandan angkatan udara Ukraina mengatakan pertahanan udara berhasil menjatuhkan 18 rudal yang masuk dan 39 drone. Serangan itu menggunakan total 82 rudal dan drone, kata militer.

Pembangkit listrik yang hancur di luar Kyiv, pemasok utama bagi ibu kota dan wilayah Cherkasy dan Zhytomyr, adalah fasilitas ketiga dan terakhir yang dimiliki oleh perusahaan energi milik negara Centrenergo.

“Semuanya hancur,” kata Andriy Gota, kepala dewan pengawas perusahaan, ketika ditanya tentang situasi di Centrenergo.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)