Dewan Keamanan PBB Gagal Loloskan Resolusi AS untuk Gencatan Senjata Segera di Gaza
loading...
A
A
A
“Ini akan membebaskan tangan Israel dan mengakibatkan seluruh Gaza dan seluruh penduduknya harus menghadapi kehancuran, atau pengusiran,” ujar Nebenzia dalam pertemuan tersebut.
Dia mengatakan sejumlah anggota tidak tetap Dewan Keamanan telah menyusun resolusi alternatif, yang dia sebut sebagai dokumen berimbang, dan mengatakan tidak ada alasan bagi anggota untuk tidak mendukungnya.
Duta Besar China untuk PBB mengatakan rancangan resolusi yang diajukan AS tidak berimbang.
Beijing mengkritik AS karena tidak secara jelas menyatakan penolakannya terhadap operasi militer apa pun yang dilakukan Israel di Rafah, yang menurutnya dapat menimbulkan konsekuensi yang parah.
“Rancangan AS … menetapkan prasyarat untuk gencatan senjata, yang tidak berbeda dengan memberikan lampu hijau untuk melanjutkan pembunuhan, yang tidak dapat diterima,” tegas Duta Besar Zhang Jun setelah pemungutan suara. Dia mengatakan Beijing mendukung resolusi alternatif tersebut.
Namun Thomas-Greenfield mengatakan langkah tersebut gagal.
“Dalam bentuknya yang sekarang, teks tersebut gagal mendukung diplomasi sensitif di kawasan. Lebih buruk lagi… hal ini justru bisa memberi Hamas alasan untuk meninggalkan kesepakatan yang ada,” papar dia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia yakin pembicaraan di Qatar, yang berfokus pada gencatan senjata enam pekan dan pembebasan 40 tawanan perang Israel dan ratusan warga Palestina yang dipenjara, masih bisa mencapai kesepakatan.
Resolusi AS mendukung perundingan yang ditengahi AS, Mesir dan Qatar mengenai gencatan senjata.
Seorang diplomat mengatakan resolusi yang dirancang sepuluh anggota Dewan Keamanan terpilih di bawah koordinasi Mozambik dapat diajukan untuk pemungutan suara Jumat sore waktu setempat.
Dia mengatakan sejumlah anggota tidak tetap Dewan Keamanan telah menyusun resolusi alternatif, yang dia sebut sebagai dokumen berimbang, dan mengatakan tidak ada alasan bagi anggota untuk tidak mendukungnya.
Duta Besar China untuk PBB mengatakan rancangan resolusi yang diajukan AS tidak berimbang.
Beijing mengkritik AS karena tidak secara jelas menyatakan penolakannya terhadap operasi militer apa pun yang dilakukan Israel di Rafah, yang menurutnya dapat menimbulkan konsekuensi yang parah.
“Rancangan AS … menetapkan prasyarat untuk gencatan senjata, yang tidak berbeda dengan memberikan lampu hijau untuk melanjutkan pembunuhan, yang tidak dapat diterima,” tegas Duta Besar Zhang Jun setelah pemungutan suara. Dia mengatakan Beijing mendukung resolusi alternatif tersebut.
Namun Thomas-Greenfield mengatakan langkah tersebut gagal.
“Dalam bentuknya yang sekarang, teks tersebut gagal mendukung diplomasi sensitif di kawasan. Lebih buruk lagi… hal ini justru bisa memberi Hamas alasan untuk meninggalkan kesepakatan yang ada,” papar dia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia yakin pembicaraan di Qatar, yang berfokus pada gencatan senjata enam pekan dan pembebasan 40 tawanan perang Israel dan ratusan warga Palestina yang dipenjara, masih bisa mencapai kesepakatan.
Resolusi AS mendukung perundingan yang ditengahi AS, Mesir dan Qatar mengenai gencatan senjata.
Seorang diplomat mengatakan resolusi yang dirancang sepuluh anggota Dewan Keamanan terpilih di bawah koordinasi Mozambik dapat diajukan untuk pemungutan suara Jumat sore waktu setempat.