Bagaimana Malaysia Airlines Bangkit dari Tragedi MH370 dan MH17?
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Sepuluh tahun yang lalu, Malaysia Airlines terpukul oleh dua tragedi besar. Yakni lenyapnya penerbangan MH370 secara misterius dan dirudal jatuhnya penerbangan MH17 di langit Ukraina timur.
Penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur ke Beijing lenyap misterius tanpa jejak di Samudra Hindia pada 8 Maret 2014 dengan 239 orang di dalamnya. Meskipun jutaan dolar telah dihabiskan untuk pencarian terbesar dalam sejarah penerbangan, pesawat tersebut masih belum ditemukan.
Maskapai ini masih belum pulih dari tragedi itu ketika pada bulan Juli tahun yang sama, penerbangan MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina timur ketika perang antara pasukan pemerintah dan separatis pro-Rusia berkecamuk.
Seluruh 283 penumpang dan 15 awak pesawat MH17 tewas.
Ada 160 pesawat terbang di atas zona perang hari itu, tetapi MH17 yang tertembak.
Sebuah maskapai penerbangan kehilangan dua jet penumpang dalam lima bulan merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya hingga hari ini.
Banyak yang melihatnya sebagai sebuah kutukan, bagi sebuah maskapai penerbangan yang telah beroperasi selama 70 tahun dan sebagian besar tidak terkena dampak apa pun.
Malaysia Airlines telah lama mempunyai catatan keselamatan yang sangat baik dan bahkan memenangkan penghargaan atas pelayanannya. Ia memiliki armada besar yang terbang ke seluruh dunia dari pangkalannya di Kuala Lumpur.
Namun setelah tragedi pada tahun 2014, penumpang menjadi gelisah.
Pelanggan beralih ke maskapai penerbangan lain dan laporan media menunjukkan penerbangan yang hampir kosong pada rute yang lebih panjang.
Penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur ke Beijing lenyap misterius tanpa jejak di Samudra Hindia pada 8 Maret 2014 dengan 239 orang di dalamnya. Meskipun jutaan dolar telah dihabiskan untuk pencarian terbesar dalam sejarah penerbangan, pesawat tersebut masih belum ditemukan.
Maskapai ini masih belum pulih dari tragedi itu ketika pada bulan Juli tahun yang sama, penerbangan MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina timur ketika perang antara pasukan pemerintah dan separatis pro-Rusia berkecamuk.
Seluruh 283 penumpang dan 15 awak pesawat MH17 tewas.
Ada 160 pesawat terbang di atas zona perang hari itu, tetapi MH17 yang tertembak.
Sebuah maskapai penerbangan kehilangan dua jet penumpang dalam lima bulan merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya hingga hari ini.
Banyak yang melihatnya sebagai sebuah kutukan, bagi sebuah maskapai penerbangan yang telah beroperasi selama 70 tahun dan sebagian besar tidak terkena dampak apa pun.
Malaysia Airlines telah lama mempunyai catatan keselamatan yang sangat baik dan bahkan memenangkan penghargaan atas pelayanannya. Ia memiliki armada besar yang terbang ke seluruh dunia dari pangkalannya di Kuala Lumpur.
Namun setelah tragedi pada tahun 2014, penumpang menjadi gelisah.
Pelanggan beralih ke maskapai penerbangan lain dan laporan media menunjukkan penerbangan yang hampir kosong pada rute yang lebih panjang.