Bagaimana Malaysia Airlines Bangkit dari Tragedi MH370 dan MH17?

Kamis, 14 Maret 2024 - 13:59 WIB
loading...
A A A
Namun tahun lalu, kepala eksekutifnya mengatakan perusahaannya berada di jalur yang tepat untuk meraih laba bersih tahunan pertamanya dalam satu dekade.

Maskapai ini tidak menanggapi pertanyaan BBC namun para analis mengatakan serangkaian pemotongan rute membantu menopang keuangannya, sementara melakukan re-branding dengan penekanan pada keselamatan telah memenangkan kembali pelanggan.

“Sekarang perusahaan ini lebih ramping dan fokus—meskipun ambisinya agak berkurang,” kata pengamat industri penerbangan Greg Waldron, yang dilansir BBC, Kamis (14/3/2024).

Saat ini, Malaysia Airlines terus melintasi angkasa, mengangkut jutaan penumpang di seluruh dunia setiap tahunnya. Jadi bagaimana kelanjutannya?

Pemerintah Malaysia Menyelamatkannya


Segera setelah tragedi kedua, pemerintah Malaysia langsung mengambil tindakan. Maskapai ini adalah maskapai penerbangan nasional dengan lebih dari 20.000 karyawan dan nilai pasar sahamnya anjlok.

Dana Kekayaan Negara (Sovereign Wealth Fund)—Khazanah Nasional—turun tangan. Pada saat itu, mereka sudah memiliki 69% saham perusahaan tersebut.

Sebulan setelah tragedi MH17, maskapai tersebut membeli pemegang saham maskapai lainnya, menghapus perusahaan tersebut dari bursa, mendirikan perusahaan baru dan menyatakan perusahaan lama bangkrut.

Malaysia Airlines dinasionalisasi sepenuhnya—langkah penting pertama untuk menyelamatkan perusahaan.

Di bawah rencana pemulihan pemerintah—yang diberi nama “Membangun Kembali Ikon Nasional”—biaya tiket juga dipangkas sementara para akuntan mengambil tindakan yang cermat dalam operasional perusahaan.

Sebelum tahun 2014, maskapai ini sudah mulai memotong rute yang panjang dan tidak menguntungkan ke tempat-tempat seperti Amerika Utara dan Selatan serta Afrika Selatan.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)