Zelensky Klaim Militernya Hentikan Kemajuan Rusia di Ukraina Timur
loading...
A
A
A
PARIS - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim bahwa situasi pasukannya membaik setelah menghentikan kemajuan yang dicapai pasukan Rusia di garis depan wilayah timur.
Klaim itu muncul ketika Kyiv menolak saran Paus Fransiskus untuk "mengibarkan bendera putih" dan bernegosiasi dengan Moskow.
Lebih dari dua tahun sejak Rusia melancarkan invasi, Kyiv menghadapi tekanan yang semakin besar di garis depan dalam beberapa bulan terakhir, kalah bersaing dengan Moskow di tengah terhambatnya bantuan Barat dari sekutu terbesarnya, Washington.
Namun pada hari Senin, Zelensky mengatakan kepada stasiun televisi BFM TV: “Kemajuan Rusia telah terhenti.”
“Komando kami, militer kami telah menghentikan kemajuan Rusia di Ukraina timur,” katanya, seperti dikutip AFP, Selasa (12/3/2024).
Komentarnya menyusul kemarahan Ukraina atas saran Paus Fransiskus pada akhir pekan yang mengatakan: “Yang terkuat adalah mereka yang melihat situasi, memikirkan rakyatnya dan memiliki keberanian untuk mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi."
Komentar Paus Fransiskus kepada stasiun televisi RTS tersebut memicu kehebohan dan mendapat kritik tajam dari negara-negara Barat pendukung Ukraina, termasuk Jerman.
Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Ukraina memanggil utusan Vatikan, Visvaldas Kulbodas, untuk menyampaikan bahwa Kyiv “kecewa dengan kata-kata Paus Fransiskus."
Kementerian tersebut mengatakan kata-kata pemimpin Katolik itu mendorong Rusia untuk lebih mengabaikan hukum internasional.
Klaim itu muncul ketika Kyiv menolak saran Paus Fransiskus untuk "mengibarkan bendera putih" dan bernegosiasi dengan Moskow.
Lebih dari dua tahun sejak Rusia melancarkan invasi, Kyiv menghadapi tekanan yang semakin besar di garis depan dalam beberapa bulan terakhir, kalah bersaing dengan Moskow di tengah terhambatnya bantuan Barat dari sekutu terbesarnya, Washington.
Namun pada hari Senin, Zelensky mengatakan kepada stasiun televisi BFM TV: “Kemajuan Rusia telah terhenti.”
“Komando kami, militer kami telah menghentikan kemajuan Rusia di Ukraina timur,” katanya, seperti dikutip AFP, Selasa (12/3/2024).
Komentarnya menyusul kemarahan Ukraina atas saran Paus Fransiskus pada akhir pekan yang mengatakan: “Yang terkuat adalah mereka yang melihat situasi, memikirkan rakyatnya dan memiliki keberanian untuk mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi."
Komentar Paus Fransiskus kepada stasiun televisi RTS tersebut memicu kehebohan dan mendapat kritik tajam dari negara-negara Barat pendukung Ukraina, termasuk Jerman.
Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Ukraina memanggil utusan Vatikan, Visvaldas Kulbodas, untuk menyampaikan bahwa Kyiv “kecewa dengan kata-kata Paus Fransiskus."
Kementerian tersebut mengatakan kata-kata pemimpin Katolik itu mendorong Rusia untuk lebih mengabaikan hukum internasional.