Paus Fransiskus Serukan Ukraina Kibarkan Bendera Putih, Ini Respons Kyiv
loading...
A
A
A
KYIV - Paus Fransiskus dari Vatikan menyerukan Ukraina untuk “berani mengibarkan bendera putih” dan bernegosiasi dengan Rusia. Kyiv menolak dan mengecam seruan tersebut.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa ketika keadaan menjadi buruk bagi salah satu pihak yang berkonflik, “Kita harus menunjukkan keberanian mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi.”
Pemimpin Vatikan tersebut baru pertama kali menggunakan istilah “bendera putih” atau “kalah” dalam membahas perang di Ukraina, meskipun di masa lalu dia merujuk pada perlunya perundingan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak merujuk langsung pada Paus Fransiskus atau komentarnya, namun menyebutkan tokoh-tokoh agama membantu di Ukraina.
“Mereka mendukung kami dengan doa, diskusi, dan perbuatan. Ini memang sebuah gereja dengan umatnya,” kata Zelensky dalam pidato video malamnya, seperti dikutip Reuters, Senin (11/3/2024).
“Tidak sejauh 2.500 km, di suatu tempat, mediasi virtual antara seseorang yang ingin hidup dan seseorang yang ingin menghancurkan Anda,” lanjut Zelensky.
Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba, menulis di platform X, mengatakan: ”Orang kuat dalam perselisihan apa pun berdiri di pihak yang baik daripada berusaha menempatkan mereka pada pijakan yang sama dan menyebutnya sebagai ‘negosiasi’.”
“Bendera kami berwarna kuning dan biru,” tulis Kuleba dalam bahasa Inggris, mengacu pada bendera nasional Ukraina.
“Ini adalah bendera yang kami gunakan untuk hidup, mati, dan menang. Kami tidak akan pernah mengibarkan bendera lain.”
Paus Fransiskus mengatakan bahwa ketika keadaan menjadi buruk bagi salah satu pihak yang berkonflik, “Kita harus menunjukkan keberanian mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi.”
Pemimpin Vatikan tersebut baru pertama kali menggunakan istilah “bendera putih” atau “kalah” dalam membahas perang di Ukraina, meskipun di masa lalu dia merujuk pada perlunya perundingan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak merujuk langsung pada Paus Fransiskus atau komentarnya, namun menyebutkan tokoh-tokoh agama membantu di Ukraina.
“Mereka mendukung kami dengan doa, diskusi, dan perbuatan. Ini memang sebuah gereja dengan umatnya,” kata Zelensky dalam pidato video malamnya, seperti dikutip Reuters, Senin (11/3/2024).
“Tidak sejauh 2.500 km, di suatu tempat, mediasi virtual antara seseorang yang ingin hidup dan seseorang yang ingin menghancurkan Anda,” lanjut Zelensky.
Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba, menulis di platform X, mengatakan: ”Orang kuat dalam perselisihan apa pun berdiri di pihak yang baik daripada berusaha menempatkan mereka pada pijakan yang sama dan menyebutnya sebagai ‘negosiasi’.”
“Bendera kami berwarna kuning dan biru,” tulis Kuleba dalam bahasa Inggris, mengacu pada bendera nasional Ukraina.
“Ini adalah bendera yang kami gunakan untuk hidup, mati, dan menang. Kami tidak akan pernah mengibarkan bendera lain.”