Perang Lawan Kartel Narkoba, Haiti Berlakukan Status Darurat Militer

Senin, 04 Maret 2024 - 19:40 WIB
loading...
A A A
“Saya satu-satunya yang tersisa di sel saya,” kata seorang narapidana yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters. “Kami tertidur saat mendengar suara peluru. Penghalang sel rusak,” ujarnya.

Tidak jelas berapa banyak narapidana yang melarikan diri. Sumber-sumber yang dekat dengan lembaga tersebut mengatakan kemungkinan besar jumlah anggotanya adalah mayoritas. Lembaga pemasyarakatan tersebut, yang dibangun untuk menampung 700 tahanan, menahan 3.687 tahanan pada Februari tahun lalu, menurut kelompok hak asasi manusia RNDDH.

Seorang pekerja sukarela penjara pada hari Minggu mengatakan bahwa 99 tahanan memilih untuk tetap berada di sel mereka karena takut terbunuh dalam baku tembak. Ini termasuk beberapa pensiunan tentara Kolombia yang dipenjara karena dugaan keterlibatan mereka dalam pembunuhan Presiden Jovenel MoĂŻse.

Mayat tiga narapidana yang berusaha melarikan diri tergeletak tewas di halaman kompleks penjara pada hari Minggu.

Cherizier minggu ini memperingatkan penduduk setempat untuk melarang anak-anak bersekolah untuk “menghindari kerugian tambahan” ketika kekerasan meningkat selama ketidakhadiran perdana menteri.

Hampir 15.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam beberapa hari terakhir, dan 10 lokasi yang menampung pengungsi dikosongkan selama akhir pekan, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB.

Perdana Menteri Henry, yang berkuasa pada tahun 2021 setelah pembunuhan presiden terakhir negara itu, MoĂŻse, sebelumnya berjanji untuk mundur pada awal Februari. Dia kemudian mengatakan keamanan pertama-tama harus dibangun kembali untuk menjamin pemilu yang bebas dan adil.

(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1580 seconds (0.1#10.140)