Mampukah Pakistan Melepaskan Diri dari Cengkeraman Militer?

Kamis, 01 Februari 2024 - 14:14 WIB
loading...
A A A
Ketika Imran Khan menang pada tahun 2018, para pengkritiknya menyatakan bahwa dia dipilih sendiri oleh militer untuk menyingkirkan Sharif, yang pertama kali didiskualifikasi dari jabatan perdana menteri pada tahun 2017 karena tidak “jujur dan jujur” dan pada bulan Juli 2018, hanya beberapa hari sebelum pemilu. , dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan korupsi. Putrinya juga ditangkap, dan partainya menghadapi tindakan keras.

Namun pada akhirnya, ketegangan antara Imran Khan dan militer pun meningkat. Dia dan pemerintahannya digulingkan dari kekuasaan pada April 2022 melalui mosi tidak percaya di parlemen, yang menurut Khan diatur oleh militer melalui konspirasi yang dipimpin AS, tuduhan yang dibantah oleh Washington dan tentara.

Pengalaman Sharif dan sekarang Khan menggarisbawahi mengapa politisi di Pakistan sering kali merasa harus menuruti keinginan militer.

“Jika tidak, mereka berisiko menghadapi konsekuensi yang dapat mencakup pemenjaraan, persidangan, kampanye negatif di media, dan bahkan pembunuhan,” kata Alam, jurnalis yang berbasis di Lahore.

9. Perlu Katarsis untuk Militer

Melansir Al Jazeera, namun secara keseluruhan, Imran Khan dan partainya telah menghadapi tingkat penganiayaan yang tidak pernah terlihat dalam banyak putaran politik sebelumnya yang menandai hubungan militer dengan para pemimpin sipil.

Sejak penggulingannya, Khan selamat dari upaya pembunuhan dan telah dipenjara sejak Agustus karena ia menghadapi tuduhan korupsi dan pengungkapan rahasia negara, yang menurutnya bermotif politik.

Khan dan partainya juga menghadapi tindakan keras oleh otoritas negara sejak 9 Mei ketika pemimpin PTI ditangkap dari pengadilan Islamabad.

Meskipun ia dibebaskan dari penjara dalam waktu kurang dari 48 jam, para pendukungnya tetap mengamuk di seluruh negeri dan terlibat dalam kerusuhan dan menargetkan gedung-gedung pemerintah dan instalasi militer.

Dengan pemilu yang akan berlangsung kurang dari dua minggu lagi, Siddiqui mengatakan para politisi Pakistan harus mengubah cara mereka untuk “keluar dari sistem rezim hibrida ini”.

“Mereka harus berkomitmen pada sistem pemilu dan seperangkat aturan yang koheren yang harus mereka patuhi, terlepas dari keuntungan jangka pendek apa pun yang mereka peroleh jika melanggar aturan tersebut,” katanya. “Namun sebagian besar hal ini tidak terjadi. Partai-partai politik terus termotivasi oleh keuntungan langsung namun mengorbankan kesehatan demokrasi dalam jangka panjang.”

Namun Ismail mengatakan militer tidak bisa diabaikan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mengapa India Pilih...
Mengapa India Pilih Beli 156 Helikopter Tempur Buatan Dalam Negeri Senilai Rp120 Triliun Ketimbang Produksi Asing?
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Militer Terkuat di Dunia, Ada Pemilik Hulu Ledak Nuklir hingga Musuh Israel
10 Negara dengan Kekuatan...
10 Negara dengan Kekuatan Militer Terlemah, Banyak yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
5 Negara yang Dikuasai...
5 Negara yang Dikuasai Militer, Nomor 4 Tetangga Indonesia
Pakistan Tuding India...
Pakistan Tuding India Jadi Dalang Pembajakan Kereta, Akankah Musuh Bebuyutan Berperang?
Gawat, Trump Bakal Gunakan...
Gawat, Trump Bakal Gunakan Opsi Militer untuk Rebut Terusan Panama
Korban Tewas Akibat...
Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar Tembus 3.354 Orang, Junta Militer Batasi Bantuan
Tragis! Mantan Ratu...
Tragis! Mantan Ratu Kecantikan Myanmar Tewas akibat Gempa, Tertimbun Reruntuhan Apartemen
Rekomendasi
Soal Kebijakan Tarif...
Soal Kebijakan Tarif Trump, JK: Ini Tekanan untuk Negosiasi
Puncak Arus Balik, One...
Puncak Arus Balik, One Way Diberlakukan di Jalur Arteri Garut
Raffi Ahmad Doakan Ruben...
Raffi Ahmad Doakan Ruben Onsu yang Mualaf: Semoga Keberkahan Selalu Menyertai
Berita Terkini
Trump dan Presiden Suriah...
Trump dan Presiden Suriah akan Bertemu di Arab Saudi
32 menit yang lalu
Warga Palestina Ramai...
Warga Palestina Ramai Ucapkan Selamat Tinggal saat Israel Hujani Gaza dengan Bom
1 jam yang lalu
Para Ulama Keluarkan...
Para Ulama Keluarkan Fatwa Jihad Melawan Israel saat Gaza Hendak Dimusnahkan
3 jam yang lalu
Trump Unggah Video Serangan...
Trump Unggah Video Serangan AS di Yaman, Kerumunan Orang Desa Dibom Jadi Kawah Besar
4 jam yang lalu
Qatargate Guncang Israel,...
Qatargate Guncang Israel, 2 Ajudan Netanyahu Ditangkap
5 jam yang lalu
3 Efek Tarif Impor Donald...
3 Efek Tarif Impor Donald Trump Terhadap Harga Emas Dunia, Apa Saja?
6 jam yang lalu
Infografis
Benarkah Kapal Nabi...
Benarkah Kapal Nabi Nuh Kayunya Berasal dari Indonesia?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved