Bagaimana Strategi Militer Hamas Melawan Israel Terus Berkembang di Gaza Selatan?
loading...
A
A
A
“Pasukan Pertahanan Israel, karena jumlah pasukannya lebih banyak di wilayah selatan saat ini, dapat menggunakan lebih sedikit daya tembak agar tidak membunuh terlalu banyak warga sipil,” tambah Bergman.
Foto/Reuters
Mungkin terlalu dini untuk mengatakan apakah insiden yang terjadi beberapa hari terakhir ini merupakan awal dari strategi militer Hamas yang lebih maju. “Ada indikasi sesuatu akan terjadi, tapi kami belum bisa mengatakan [apakah] Hamas memiliki taktik yang lebih canggih secara umum,” kata Brenner.
Masih ada sedikit bukti untuk mengukur keberhasilan serangan drone kamikaze baru-baru ini yang diluncurkan oleh Hamas.
Namun hampir dua bulan setelah perang Israel-Hamas di Gaza, bentrokan tampaknya akan semakin intensif. “Pertempuran sengit ada di depan kita,” kata Brinner. “Konfrontasi akan semakin intens dan kemajuan Israel akan semakin sulit.”
Poniscjakova yakin senjata terhebat yang dimiliki Hamas adalah menunda pertempuran selama mungkin. “Waktu adalah sahabat Hamas. Semakin lama perang berlangsung, semakin banyak korban sipil yang akan jatuh, dan ini menguntungkan Hamas karena menurunkan citra Israel,” katanya.
Tujuan kelompok pejuang ini juga sangat berbeda dengan tujuan Israel. “Hamas tidak harus meraih kemenangan besar atas Israel,” kata Bregman. “Yang harus mereka lakukan adalah mampu berdiri di atas kaki mereka sendiri ketika perang ini selesai. Kemenangan Hamas adalah kemampuan untuk mengatakan, ‘Kami masih di sini’.”
3. Memperpanjang Durasi Perang
Foto/Reuters
Mungkin terlalu dini untuk mengatakan apakah insiden yang terjadi beberapa hari terakhir ini merupakan awal dari strategi militer Hamas yang lebih maju. “Ada indikasi sesuatu akan terjadi, tapi kami belum bisa mengatakan [apakah] Hamas memiliki taktik yang lebih canggih secara umum,” kata Brenner.
Masih ada sedikit bukti untuk mengukur keberhasilan serangan drone kamikaze baru-baru ini yang diluncurkan oleh Hamas.
Namun hampir dua bulan setelah perang Israel-Hamas di Gaza, bentrokan tampaknya akan semakin intensif. “Pertempuran sengit ada di depan kita,” kata Brinner. “Konfrontasi akan semakin intens dan kemajuan Israel akan semakin sulit.”
Poniscjakova yakin senjata terhebat yang dimiliki Hamas adalah menunda pertempuran selama mungkin. “Waktu adalah sahabat Hamas. Semakin lama perang berlangsung, semakin banyak korban sipil yang akan jatuh, dan ini menguntungkan Hamas karena menurunkan citra Israel,” katanya.
Tujuan kelompok pejuang ini juga sangat berbeda dengan tujuan Israel. “Hamas tidak harus meraih kemenangan besar atas Israel,” kata Bregman. “Yang harus mereka lakukan adalah mampu berdiri di atas kaki mereka sendiri ketika perang ini selesai. Kemenangan Hamas adalah kemampuan untuk mengatakan, ‘Kami masih di sini’.”
(ahm)