Keluarga Pakistan Ratapi Putrinya yang Tewas dalam Penembakan Texas

Minggu, 20 Mei 2018 - 07:54 WIB
Keluarga Pakistan Ratapi Putrinya yang Tewas dalam Penembakan Texas
Keluarga Pakistan Ratapi Putrinya yang Tewas dalam Penembakan Texas
A A A
ISLAMABAD - Abdul Aziz mendengar tentang penembakan sekolah di Amerika Serikat (AS) di mana putrinya yang berusia 17 tahun tewas di CNN. Ia kemudian menelepon putrinya, Sabika Sheikh, berulang kali tapi tidak dijawab.

"Saya terus meneleponnya dan mengirim pesan di WhatsApp. Belum pernah putri saya tidak menjawab," kata Aziz, menahan air mata di rumahnya di kota pelabuhan selatan Karachi, hanya beberapa jam setelah dia dan istrinya mengalami hal terburuk ketakutan akan konfirmasi nasib putrinya.

"Kami masih dalam kondisi menyangkal. Ini seperti mimpi buruk," kata Aziz seperti dikutip dari AFP, Minggu (20/5/2018).

Istrinya duduk di dekatnya, tampak masih terguncang dan tampaknya tidak bisa berbicara ketika teman dan kerabat mencoba menghiburnya.

Sheikh, seorang siswa pertukaran pelajar di Santa Fe High School di Texas, tewas bersama sembilan orang lainnya setelah seorang siswa bersenjata berat menembaki teman-teman sekelasnya Jumat waktu setempat atau Sabtu kemarin.

Itu adalah penembakan sekolah terbaru yang mengguncang AS, dan datang hanya tiga bulan setelah pembantaian di Parkland, Florida, di mana 17 orang tewas. Peristiwa ini memicu gerakan kontrol senjata yang dipimpin para siswa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di Pakistan, penembakan Santa Fe telah melepaskan luapan simpati dan horor atas pembunuhan tragis Sheikh. Sheikh telah berada di AS selama 10 bulan dan hanya beberapa minggu lagi untuk pulang.

Sheikh, yang dikatakan ayahnya selalu berprestasi di sekolah, telah memupuk impian untuk bertugas di kantor luar negeri Pakistan.

Dia telah kembali ke Karachi tepat pada waktunya untuk Idul Fitri, di mana keluarga berkumpul dan merayakan hari-hari dengan pesta.

"Dia akan segera kembali," kata ayahnya.

"Ada kesan umum bahwa kehidupan aman dan nyaman di Amerika. Tapi ini adalah kasus yang berbeda," tukasnya.

Kabar tentang tewasnya Sheikh dalam peristiwa penembakan Texas menarik perhatian netizen, termasuk selebriti. Mereka mengungkapkan kesedihannya atas tewasnya gadis cantik itu.

"Gadis kecil ini bisa menjadi putri saya. Kami harus melakukan lebih dari sekedar menghibur orang tua dari anak-anak yang terbunuh ini," kata aktris AS Mindy Kaling di Twitter, bersama dengan gambar Sheikh dalam sebuah postingan.

Beberapa orang Pakistan, yang menganggap kekerasan militan terlalu akrab, mencap pembunuhan terhadap Sheikh sebagai aksi "terorisme".

"Hati saya menangis untuk #SabikaSheikh, kami telah kehilangan aset terpandai kami karena terorisme," tweeted Malik Rohaina, dari kota Pakistan selatan Hiderabad.

Meskipun selama bertahun-tahun hubungan Washington dan Islamabad bergejolak, AS telah lama menjadi tujuan favorit bagi mahasiswa Pakistan untuk belajar di luar negeri. Ribuan siswa mendaftar di sekolah-sekolah Amerika setiap tahun.

Bahkan saat dia berduka atas kehilangan putrinya, Aziz mengatakan dia berharap tragedi itu tidak akan membuat takut sesama warga Pakistan untuk mengikuti jejaknya.

"Insiden semacam itu seharusnya tidak membuat orang kehilangan semangat dan orang tidak boleh berhenti pergi ke AS atau Inggris atau Cina atau di mana saja," kata Aziz.

"Kejadian ini jangan mempengaruhi seseorang untuk pergi menempuh pendidikannya," imbuhnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3837 seconds (0.1#10.140)