Turki: Sanksi AS Tak Pengaruhi Kesepakatan Helikopter dengan Pakistan

Kamis, 17 Desember 2020 - 03:02 WIB
loading...
Turki: Sanksi AS Tak...
Kepala Kepresidenan Industri Pertahanan Turki Ismail Demir. Foto/Anadolu
A A A
ANKARA - Kepala Kepresidenan Industri Pertahanan Turki Ismail Demir mengatakan sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Ankara tidak akan memengaruhi proyek-proyek yang ada di negara itu, termasuk kesepakatan helikopter dengan Pakistan.

Ismail Demir mengatakan meski ada sanksi baru AS, industri pertahanan akan terus bergerak maju.

"Kami tidak berharap ini terlalu mempengaruhi hubungan kami," ujar dia pada wartawan setelah berbicara di depan parlemen.

AS menjatuhkan sanksi pada Turki pada Senin atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. (Baca Juga: Turki akan Bantu Irak Lenyapkan Semua Teroris PKK)

Sanksi dijatuhkan sesuai Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA), dan menargetkan Demir dan tiga pejabat lainnya. (Lihat Infografis: Presiden Joko Widodo Urutan 12 Tokoh Muslim Berpengaruh 2021)

“Mereka juga dapat memicu sanksi dari Uni Eropa (UE),” papar Demir. (Lihat Video: Kebakaran Dahsyat Hanguskan Pabrik di Brisbane, Australia)



Meskipun dia bersikeras bahwa tindakan AS tidak boleh mempengaruhi kesepakatan helikopter T70, dia menambahkan bahwa mungkin akan ada dampak pada proyek helikopter Atak Pakistan dan pesawat Hurjet, yang memiliki suku cadang buatan AS di dalamnya.

Pada 2018, Turki dan Pakistan menandatangani kesepakatan untuk penjualan 30 helikopter T129 ATAK.

Ini menjadi perjanjian ekspor tunggal terbesar dalam sejarah industri pertahanan Turki.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ajudan Putin Ungkap...
Ajudan Putin Ungkap Tanggal Perundingan Rusia-AS Berikutnya di Riyadh
Trump Surati Iran, Beri...
Trump Surati Iran, Beri Ultimatum 2 Bulan untuk Kesepakatan Nuklir Baru
Trump Disebut akan Mencalonkan...
Trump Disebut akan Mencalonkan Diri Lagi pada Pemilu 2028
Meski Digempur AS Besar-besaran,...
Meski Digempur AS Besar-besaran, Houthi Masih Tembakkan Rudal Balistik ke Israel
Taiwan Khawatir Diinvasi...
Taiwan Khawatir Diinvasi China pada 2027, Kenapa Tahun Itu?
Rival Erdogan Ditangkap...
Rival Erdogan Ditangkap atas Tuduhan Korupsi, Dijegal Maju Pilpres Turki
Berdalih untuk Melindungi,...
Berdalih untuk Melindungi, AS Ingin Miliki Pembangkit Listrik Ukraina
Donald Trump Ingin Lepaskan...
Donald Trump Ingin Lepaskan Posisi AS sebagai Pimpinan NATO
Trump Rilis 80.000 Halaman...
Trump Rilis 80.000 Halaman Berkas Terkait Pembunuhan John F Kennedy
Rekomendasi
Berdakwah di Pedalaman...
Berdakwah di Pedalaman Toraja Utara, Dai dari Kemenag Kagumi Toleransi Penduduknya
Lewat Pagar Roboh, Mahasiswa...
Lewat Pagar Roboh, Mahasiswa Terobos Masuk Gedung DPR
Sampoerna Ciptakan Pasar...
Sampoerna Ciptakan Pasar dan Bantu UMKM Tumbuh Lewat Platform Digital
Berita Terkini
Ajudan Putin Ungkap...
Ajudan Putin Ungkap Tanggal Perundingan Rusia-AS Berikutnya di Riyadh
1 jam yang lalu
506 Tewas sejak Israel...
506 Tewas sejak Israel Mulai Lagi Genosida Gaza, Rumah Sakit Indonesia Kewalahan
2 jam yang lalu
Trump Surati Iran, Beri...
Trump Surati Iran, Beri Ultimatum 2 Bulan untuk Kesepakatan Nuklir Baru
3 jam yang lalu
Remehkan Houthi, Netanyahu...
Remehkan Houthi, Netanyahu Terbirit-birit Sembunyi saat Rudal Ditembakkan dari Yaman
3 jam yang lalu
Trump Disebut akan Mencalonkan...
Trump Disebut akan Mencalonkan Diri Lagi pada Pemilu 2028
4 jam yang lalu
Mufti Rusia Bongkar...
Mufti Rusia Bongkar Teori Konspirasi The Simpsons
5 jam yang lalu
Infografis
AS Mengakui Perang Ukraina...
AS Mengakui Perang Ukraina Adalah Perang Proksi AS dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved