Kapal Israel yang Disita Houthi Jadi Tujuan Wisata Baru Warga Yaman
loading...
A
A
A
“Penyitaan Galaxy Leader telah memobilisasi orang dan membantu kita menarik lebih banyak pejuang yang tidak dapat dipertahankan dengan imbalan finansial tetapi dengan nilai-nilai moral. Berpihak pada warga Palestina yang dirugikan di Gaza adalah salah satu nilai moral tertinggi,” ujar dia sambil berdiri dengan senapan di bahu kanannya di pantai al-Salif.
Abu Ali meyakini penyitaan kapal tersebut merupakan bukti independensi kepemimpinan Houthi.
“Kepemimpinan kami tidak berkonsultasi dengan negara mana pun ketika memutuskan mengambil alih kapal Israel, dan sekarang tidak ada negara yang bisa memaksa kami untuk melepaskannya dalam semalam,” papar dia.
Hingga saat ini, belum ada pengumuman yang dibuat Houthi mengenai kapan kapal dan awaknya akan dibebaskan.
Selama kapal itu masih ada di negara itu, wisatawan Yaman akan terus berbondong-bondong mengunjunginya.
Universitas Hodeidah bahkan mengadakan kunjungan lapangan bagi mahasiswanya ke kapal tersebut minggu ini, untuk mengajari mereka tentang perang di Gaza.
Sebelumnya pada Desember, upacara wisuda berlangsung di kapal tersebut.
“Sungguh menyenangkan berada di tempat seperti itu dan dikelilingi laut dari segala sisi,” ungkap Hussein. “Satu-satunya hal yang menghancurkan kegembiraan kami di sini adalah ketika kami mengingat pembantaian Israel di Gaza.”
Abu Ali meyakini penyitaan kapal tersebut merupakan bukti independensi kepemimpinan Houthi.
“Kepemimpinan kami tidak berkonsultasi dengan negara mana pun ketika memutuskan mengambil alih kapal Israel, dan sekarang tidak ada negara yang bisa memaksa kami untuk melepaskannya dalam semalam,” papar dia.
Hingga saat ini, belum ada pengumuman yang dibuat Houthi mengenai kapan kapal dan awaknya akan dibebaskan.
Selama kapal itu masih ada di negara itu, wisatawan Yaman akan terus berbondong-bondong mengunjunginya.
Universitas Hodeidah bahkan mengadakan kunjungan lapangan bagi mahasiswanya ke kapal tersebut minggu ini, untuk mengajari mereka tentang perang di Gaza.
Sebelumnya pada Desember, upacara wisuda berlangsung di kapal tersebut.
“Sungguh menyenangkan berada di tempat seperti itu dan dikelilingi laut dari segala sisi,” ungkap Hussein. “Satu-satunya hal yang menghancurkan kegembiraan kami di sini adalah ketika kami mengingat pembantaian Israel di Gaza.”
(sya)