Kapal Israel yang Disita Houthi Jadi Tujuan Wisata Baru Warga Yaman
loading...
A
A
A
Rasa penasaran dan kegembiraan menyelimuti kelompok turis lokal tersebut, saat perahu kecil berhenti di dekat kapal dan para wisatawan akhirnya naik melalui tangga.
Yasser Mohammed, yang datang dari provinsi utara Dhamar, yakin aktor internasional terkejut dengan tindakan Yaman yang berani.
“Ketika Israel memulai perangnya di Gaza, mereka mungkin khawatir dengan reaksi dari Lebanon, Mesir, Yordania, Arab Saudi atau negara-negara lain. Saya pikir mereka tidak pernah memperhitungkan reaksi Yaman,” ujar Mohammed (43) mengatakan kepada MEE sambil duduk bersila dan mengunyah qat di dek atas kapal.
Mohammed berdebat tentang nasib kapal itu dengan beberapa kapal lainnya di dek atas.
Para pejabat Israel mengatakan Galaxy Leader adalah milik Inggris dan dioperasikan Jepang. Namun menurut database pelayaran publik, kepemilikan kapal tersebut terkait dengan Ray Car Carriers, yang didirikan taipan Israel Abraham “Rami” Ungar.
“Israel telah meratakan banyak lingkungan di Gaza dan membunuh ribuan orang. Jika Israel dapat memberikan nyawa kepada mereka yang dibunuh dan membangun kembali Gaza, maka kapal ini harus diizinkan kembali ke pemiliknya di Israel,” ungkap Mohammed.
Dalam beberapa hari terakhir, para awak kapal yang ditahan, yang berasal dari Bulgaria, Ukraina, Filipina, Meksiko dan Rumania, telah diizinkan melakukan kontak terbatas dengan keluarga mereka, menurut laporan.
Dalam video yang dipublikasikan Houthi setelah kapal tersebut pertama kali berlabuh di Hodeidah, para pejabat terlihat memberi tahu para awak kapal bahwa mereka harus merasa seolah-olah berada di negara mereka sendiri, dan meminta apa pun yang mereka butuhkan.
Pengunjung kapal asal Yaman sering berbicara dengan awak kapal dan berfoto bersama mereka.
AS, Uni Eropa dan NATO mengeluarkan pernyataan bersama awal pekan ini yang menggambarkan penyitaan kapal dan penahanan 25 awaknya sebagai hal yang “mengerikan”.
Yasser Mohammed, yang datang dari provinsi utara Dhamar, yakin aktor internasional terkejut dengan tindakan Yaman yang berani.
“Ketika Israel memulai perangnya di Gaza, mereka mungkin khawatir dengan reaksi dari Lebanon, Mesir, Yordania, Arab Saudi atau negara-negara lain. Saya pikir mereka tidak pernah memperhitungkan reaksi Yaman,” ujar Mohammed (43) mengatakan kepada MEE sambil duduk bersila dan mengunyah qat di dek atas kapal.
Kembalikan Kapal jika Israel Bangun Kembali Gaza
Mohammed berdebat tentang nasib kapal itu dengan beberapa kapal lainnya di dek atas.
Para pejabat Israel mengatakan Galaxy Leader adalah milik Inggris dan dioperasikan Jepang. Namun menurut database pelayaran publik, kepemilikan kapal tersebut terkait dengan Ray Car Carriers, yang didirikan taipan Israel Abraham “Rami” Ungar.
“Israel telah meratakan banyak lingkungan di Gaza dan membunuh ribuan orang. Jika Israel dapat memberikan nyawa kepada mereka yang dibunuh dan membangun kembali Gaza, maka kapal ini harus diizinkan kembali ke pemiliknya di Israel,” ungkap Mohammed.
Dalam beberapa hari terakhir, para awak kapal yang ditahan, yang berasal dari Bulgaria, Ukraina, Filipina, Meksiko dan Rumania, telah diizinkan melakukan kontak terbatas dengan keluarga mereka, menurut laporan.
Dalam video yang dipublikasikan Houthi setelah kapal tersebut pertama kali berlabuh di Hodeidah, para pejabat terlihat memberi tahu para awak kapal bahwa mereka harus merasa seolah-olah berada di negara mereka sendiri, dan meminta apa pun yang mereka butuhkan.
Pengunjung kapal asal Yaman sering berbicara dengan awak kapal dan berfoto bersama mereka.
AS, Uni Eropa dan NATO mengeluarkan pernyataan bersama awal pekan ini yang menggambarkan penyitaan kapal dan penahanan 25 awaknya sebagai hal yang “mengerikan”.