Kapal Israel yang Disita Houthi Jadi Tujuan Wisata Baru Warga Yaman
loading...
A
A
A
Sebanyak 10 negara meluncurkan satuan tugas untuk melawan serangan Houthi. Khususnya, hanya ada satu negara Arab, Bahrain, yang disebutkan di antara para peserta.
Para analis mengatakan kepada MEE bahwa negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab kemungkinan besar tidak ingin membahayakan upaya pemulihan hubungan di wilayah tersebut, atau dianggap menentang tindakan solidaritas Palestina.
Lebih dari 20.000 warga Palestina di Gaza telah dibunuh Israel sejak perang pecah dua setengah bulan lalu.
Tidak semua pihak di Yaman mendukung penyitaan kapal tersebut. Pemerintah yang diakui secara internasional mempertanyakan efektivitas tindakan tersebut.
Menteri Penerangan Yaman Muammar Al-Eryani mengatakan penyitaan Galaxy Leader tidak memiliki dampak langsung atau tidak langsung terhadap agresi brutal Israel.
Sebaliknya, dia yakin hal itu merupakan upaya Houthi melegitimasi kehadiran pasukan asing di perairan wilayah tersebut.
Houthi merebut Sanaa pada tahun 2014 dan memaksa pemerintah yang diakui secara internasional melarikan diri ke Arab Saudi.
Pada bulan Maret 2015, koalisi pimpinan Saudi, termasuk UEA, melakukan intervensi untuk memukul mundur kelompok Houthi. Perang dahsyat ini digambarkan sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Bagi sebagian anggota kelompok Houthi, penyitaan Pemimpin Galaxy telah menunjukkan keseriusan Yaman dalam menghadapi musuh-musuhnya.
"Selama beberapa tahun terakhir, kami meneriakkan 'Matilah Israel'. Banyak warga Yaman yang menertawakan moto kami. Saat ini, lebih banyak orang yang meneriakkan moto tersebut karena mereka mempercayainya," ujar seorang tentara Houthi, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Abu Ali, dilansir Middle East Eye.
Para analis mengatakan kepada MEE bahwa negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab kemungkinan besar tidak ingin membahayakan upaya pemulihan hubungan di wilayah tersebut, atau dianggap menentang tindakan solidaritas Palestina.
Lebih dari 20.000 warga Palestina di Gaza telah dibunuh Israel sejak perang pecah dua setengah bulan lalu.
Houthi Makin Didukung Sejak Penyitaan Kapal
Tidak semua pihak di Yaman mendukung penyitaan kapal tersebut. Pemerintah yang diakui secara internasional mempertanyakan efektivitas tindakan tersebut.
Menteri Penerangan Yaman Muammar Al-Eryani mengatakan penyitaan Galaxy Leader tidak memiliki dampak langsung atau tidak langsung terhadap agresi brutal Israel.
Sebaliknya, dia yakin hal itu merupakan upaya Houthi melegitimasi kehadiran pasukan asing di perairan wilayah tersebut.
Houthi merebut Sanaa pada tahun 2014 dan memaksa pemerintah yang diakui secara internasional melarikan diri ke Arab Saudi.
Pada bulan Maret 2015, koalisi pimpinan Saudi, termasuk UEA, melakukan intervensi untuk memukul mundur kelompok Houthi. Perang dahsyat ini digambarkan sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Bagi sebagian anggota kelompok Houthi, penyitaan Pemimpin Galaxy telah menunjukkan keseriusan Yaman dalam menghadapi musuh-musuhnya.
"Selama beberapa tahun terakhir, kami meneriakkan 'Matilah Israel'. Banyak warga Yaman yang menertawakan moto kami. Saat ini, lebih banyak orang yang meneriakkan moto tersebut karena mereka mempercayainya," ujar seorang tentara Houthi, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Abu Ali, dilansir Middle East Eye.